Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank yang menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR), atau kredit yang disubsidi oleh pemerintah, terus menggenjot realisasi penyaluran di tengah tenggat waktu yang kian dekat penghujung 2020.
Perbankan memanfaatkan momentum perbaikan konsumsi masyarakat di daerah serta kebutuhan pembiayaan modal bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Pasalnya, realisasi penyaluran KUR masih belum mencapai angka yang ditargetkan pemerintah.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian, penyaluran KUR per 23 November telah mencapai Rp165,5 triliun, atau mencapai 83,13% dari alokasi target Rp190 triliun.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Umum Bank Sulselbar Irmayanti Sultan menuturkan permintaan kredit akhir tahun sudah cukup baik, terutama dari KUR. Perseroan juga mendorong penyaluran kredit produktif khusus untuk pelaku usaha ultra miko dalam penyaluran KUR dan pemanfaatan penempatan dana pemerintah.
"KUR kami masih tetap berjalan. Bahkan secara keseluruhan target pertumbuhan kredit kami sudah melampaui target," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, KUR Bank Sulselbar mencapai Rp82,1 miliar dengan jumlah debitur mencapai 891 per Oktober 2020.
Baca Juga
Irmayanti melanjutkan sesuai himbauan kepala BKN agar aparatur sipil negara juga mencari sumber penghasilan lain di luar gaji, perseroan pun memiliki skema pembiayaan ASN memiliki usaha.
"Ini juga menjadi sebuah saluran kredit baru bagi perseroan yang mendorong kredit usaha mikro," sebutnya.