Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Maluku Malut melakukan penyesuaian suku bunga dasar kreditnya (SBDK).
Berdasarkan pengumuman dalam Harian Bisnis Indonesia pada Senin (11/1/2021), perseroan memiliki suku bunga dasar kredit untuk korporasi, ritel, dan mikro adalah 7,41 persen, sedangkan KPR, dan non-KPR adalah 9,83 persen.
Pada akhir November tahun lalu, suku bunga dasar kredit untuk korporasi, ritel, dan mikro adalah 6,18 persen, sedangkan KPR dan non-KPR adalah 9,36 persen.
Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Maluku Malut adalah salah satu bank daerah yang mampu mencetakkan laba pada kuartal III tahun lalu lantaran menjaga pendapatan bunganya.
Perseroan perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp140,95 miliar hingga 30 September 2020. Perolehan itu tumbuh 4,40 persen secara year on year (yoy).
Laba bersih ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik 2,30 persen yoy menjadi Rp442,69 miliar. Demikian pula beban operasional yang mampu terjaga sebesar Rp250,11 miliar atau turun 0,04 persen yoy.
Baca Juga : Bank Maluku Malut Cetak Laba Rp140,95 Miliar |
---|
Dari situ, laba operasional terbentuk Rp192,57 miliar atau tumbuh 5,50 persen yoy. Kredit yang diberikan tumbuh 6,53 persen yoy menjadi Rp4,90 triliun.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 14,82 persen yoy menjadi Rp7,50 triliun. Kenaikan DPK terutama didorong dana murah yang tumbuh 20,41 persen yoy, sedangkan jenis deposito tumbuh 6,17 persen yoy.
Perseroan pun mampu mencetak kenaikan total aset sebesar 10,23 persen yoy menjadi Rp9,58 triliun per September 2020.
Adapun, rasio NPL mampu terjaga di bawah 2 persen. Rasio non-performing loan (NPL) gross per September 2020 sebesar 1,94 persen, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,55 persen. Sementara NPL nett sebesar 0,28 persen, dari periode yang sama tahun lalu 0,13 persen.