Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPKH Buka-bukaan Strategi Investasi di Tahun Kerbau Logam

BPKH mencatat saldo dana haji pada 2020 mencapai Rp143,1 triliun. Pencapaian tahun lalu melebihi target saldo dana haji yang ditetapkan oleh BPKH sebesar Rp139,5 triliun.
Ibadah haji/Reuters-Ahmad Masood
Ibadah haji/Reuters-Ahmad Masood

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) buka-bukaan soal strategi investasi dana kelolaan haji pada 2021.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Benny Witjaksono mengatakan pada tahun ini fokus investasi dana kelolaan haji salah satunya pada surat berharga negara. Dia menyebut tidak ada porsi tertentu untuk investasi di instrumen ini.

BPKH juga menaruh minat untuk menanamkan investasi pada sukuk daerah. Pihaknya berharap agar daerah juga dapat menerbitkan sukuk sehingga dapat membiayai proyek-proyek yang menjadi prioritas daerah.

"Kita pacu agar daerah dapat menerbitkan juga," katanya dalam media briefing BPKH 2021, Rabu (13/1/2021).

Adapun investasi di luar negeri akan diprioritaskan pada sarana haji seperti pemondokan, catering, dan transportasi. Emas juga mulai menjadi pilihan instrumen investasi pada tahun ini. Porsi investasi emas sekitar 5 persen, investasi langsung sebesar 20 persen, dan investasi lainnya 10 persen.

Anggota BP BPKH Iskandar Zulkarnain mengatakan pihaknya telah merancang strategi investasi baik investasi langsung maupun investasi lainnya. Dalam hal investasi langsung, ada beberapa pipeline pembiayaan ke unit tertentu terkait ekosistem perhajian, pendidikan, kesehatan. Adapun investasi lainnya, berupa join financing atau investasi lainnya di perbankan.

BPKH mencatat saldo dana haji pada 2020 mencapai Rp143,1 triliun. Pencapaian tahun lalu melebihi target saldo dana haji yang ditetapkan oleh BPKH sebesar Rp139,5 triliun.

Jika dibandingkan dengan saldo dana haji pada 2019 sebesar Rp124,32 triliun, maka angka 2020 tercatat tumbuh 15 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa umat menjadikan alokasi untuk mendaftar haji sebagai prioritas meski di tengah krisis.

Sekitar 69,6 persen dari dana tersebut untuk diinvestasikan, sedangkan 30,4 persen lainnya penempatan Bank Syariah. Dengan meningkatnya dana kelolaan ini, maka nilai manfaat yang diberikan kepada calon jemaah haji tunggu juga bertambah yakni sebesar Rp7,46 triliun atau tumbuh 2,33 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp7,29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper