Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan himpunan dana masyarakat di perbankan akan mulai mengalami tren perlambatan pada kuartal I/2021.
Dalam Survei Perbankan yang dirilis pada Selasa (19/1/2021, BI mencatat saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I/2020 adalah sebesar 17,1 persen.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan SBT pertumbuhan DPK pada kuartal IV/2020 sebesar 88 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan perlambatan diperkirakan terjadi pada jenis instrumen giro da tabungan, yang terindikasi dari SBT yang turun, masing-masing dari 85,2 persen dan 89 persen pada kuartal IV/2020 menjadi 56,2 persen dan 43,7 persen.
Sementara itu, instrumen deposito diperkirakan tumbuh negatif, dengan SBT yang tercatat sebesar -8,2 persen, terkontraksi dari SBT kuartal IV/2020 yang sebesar 74,2 persen.
Di sisi lain, BI memperkirakan kredit perbankan pada kuartal pertama tahun ini akan mengalami perbaikan kinerja.
Permintaan kredit baru pada kuartal I/2021 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal IV/2020, tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) yang tercatat sebesar 49,4 persen. Sementara SBT perkiraan permintaan kredit pada kuartal IV/2020 adalah sebesar 23,7 persen.
Pendorong utama penyaluran kredit baru pada periode tersebut diperkirakan berasal dari kredit modal kerja, yang kemudian diikuti oleh kredit investasi dan konsumsi.
Sementara pada jenis kredit konsumsi, pendorong utamanya kredit adalah kredit pemilikan rumah/apartemen, lalu diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.