Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera menargetkan cakupan kepesertaan non-pegawai negeri sipil akan mendekati 30 persen pada tahun ini. Peserta non -PNS pun akan mulai membayar iuran pada tahun ini.
Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana BP Tapera Eko Ariantoro menjabarkan bahwa 2021 merupakan tahun pertama peserta non-pegawai negeri sipil (PNS) akan masuk ke program tabungan perumahan. Seperti diketahui, sebelumnya program tabungan perumahan (Taperum) hanya diperuntukkan bagi PNS.
Dia menjabarkan bahwa masuknya peserta non-PNS akan cukup besar pada tahun ini, yakni hampir mencapai satu per tiga dari total peserta. Artinya, target jumlah peserta non-PNS akan sebanyak kurang dari separuh total peserta PNS dari Taperum.
"Terkait kepesertaan, pada 2021 kami menargetkan jumlah peserta PNS 72,1 persen dan non-PNS 27,9 persen dari total peserta," ujar Eko kepada Bisnis, Kamis (21/1/2021).
Pada akhir 2020, BP Tapera telah memiliki 4,2 juta orang peserta yang merupakan pindahan dari entitas sebelumnya, Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum). Pada 2021 ini, target jumlah peserta BP Tapera adalah 5,35 juta orang.
Dengan jumlah tersebut dan target komposisi yang disampaikan Eko, maka peserta non-PNS pada tahun ini dapat mencapai 1,49 juta orang. Penambahan jumlah peserta BP Tapera akan berasal dari perluasan kepesertaan ke segmen non-PNS yang dimulai pada tahun ini.
Baca Juga
Menurut Eko, penambahan peserta terjadi seiring masuknya segmen pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Lalu, BP Tapera pun mulai menyasar peserta mandiri, yakni para pekerja informal dan wirausahawan.
"Untuk pekerja mandiri akan fokus ke sektor informal, secara bertahap. Strategi akuisisnya di awal akan fokus di sektor usaha berbasis platform digital, basis komunitas, dan pedagang ritel," ujar Eko.
Para peserta yang terdaftar di BP Tapera pun akan memulai pembayaran iurannnya. Para pekerja BUMN, BUMD, BUMDes, dan pekerja mandiri pun dapat memulai tabungan perumahannya pada tahun ini. "Betul, para peserta itu akan mulai membayar iurannya pada 2021," ujar Eko.
Adapun, BP Tapera menargetkan jumlah peserta pada 2022 mencapai 7,4 juta, lalu pada 2023 menjadi 10,2 juta, dan 2024 mencapai 13,17 juta. Badan itu pun menargetkan seluruh pekerja swasta dapat menjadi peserta pada 2027 atau tujuh tahun setelah BP Tapera resmi berdiri.