Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Mikro Buat 3,4 Juta Anggota Koperasi, Inkopdit Gandeng AXA dan GIZ

Harapannya, akses asuransi yang semakin mudah dan murah ini mampu dimanfaatkan oleh para anggota Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) yang per Desember 2020 telah mencapai 3,4 juta dari 870 koperasi kredit.
Logo AXA/axa.com
Logo AXA/axa.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT AXA Financial Indonesia ikut membantu menciptakan produk asuransi mikro untuk para anggota koperasi di Indonesia, bekerja sama dengan Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) dan Badan Pembangunan Jerman (GIZ).

Julien Steimer, Country CEO AXA Indonesia mengungkap bahwa ini merupakan salah satu langkah pihaknya ikut membantu pengelolaan Dana Perlindungan Bersama (Daperma), yang tadinya masih dikelola secara tradisional, menuju asuransi formal.

"Kami membantu membuat produk yang tepat untuk kebutuhan anggota Inkopdit. Harapannya bisa mendorong efisiensi proses dan kapabilitas Inkopdit, selain itu juga ikut meningkatkan literasi keuangan berkaitan dengan asuransi," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (22/1/2021).

Julien menambahkan bahwa langkah ini sekaligus mewujudkan visi AXA Financial Indonesia untuk memperluas akses masyarakat mendapatkan proteksi asuransi lewat solusi yang terjangkau, sesuai kebutuhan, dan akses yang mudah.

Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav menjelaskan lebih lanjut bahwa hasil diskusi bersams Inkopdit telah membuahkan formalisasi Daperma yang telah sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, kerja sama dengan GIZ akan membantu program literasi keuangan lewat Training of Trainers kepada sekitar 200 orang trainer Inkopdit.

"Lewat kerja sama ini, kita bukan hanya menyediakan produk yang sesuai, tapi juga mendampingi operasional, serta membantu dan memanajemen proyek. Terutama berkaitan proses standarisasi dan otomasi yang sesuai dengan para anggota Inkopdit," jelasnya.

Niharika mengungkap telah ada tiga produk yang dihasilkan dari diskusi bersama Inkopdit dan GIZ. Pertama, Credit Life yang memproteksi asuransi kredit anggota koperasi sekaligus cacat tetap total, yang preminya hanya 0,69 persen per bulan sesuai besar pinjaman dan tenor.

Kedua, Asmik Sahabat Jiwa, dengan perlindungan atas risiko meninggal sekaligus cacat tetap total akibat kecelakaan, dengan manfaat mencapai Rp5 juta, premi hanya Rp12.500 per 12 bulan.

Terakhir, Asmik Sahabat Jiwa, mengakomodasi proteksi risiko rawat inap akibat penyakit kritis lewat santunan dan manfaat ganda, dengan manfaat mencapai Rp400.000 lump sum, premi hanya Rp50.000 per 12 bulan.

Ketua Induk Koperasi Kredit atau Inkopdit Djoko Susilo mengungkap bahwa kerja sama ini penting demi meningkatkan ketahanan finansial dari anggota koperasi yang notabene masyarakat kecil.

"Mereka biasanya belum tahu apa itu pentingnya menjaga ketahanan finansial. Tapi bukan karena tidak mau mencari tahu, produk dan aksesnya yang belum ada, kalau ada pun pasti masih sulit dijangkau mereka. Kerja sama ini membuka akses itu," ujarnya.

Djoko berharap besar, akses ini mampu dimanfaatkan oleh anggota Inkopdit yang per Desember 2020 telah mencapai 3,4 juta dari 870 koperasi kredit.

"Sudah 50 tahun kita berdiri melayani pinjaman dan simpanan, aset kita itu mencapai Rp30 triliun, tapi proteksi keuangan yang melindungi anggota dari meninggal dan sakit keras masih disediakan secara mandiri, swadaya dari Inkopdit. Harapannya kerja sama ini mampu mendorong keberlanjutan Daperma mewujudkan semangat setiakawan, solidaritas, serta saling membantu sesama anggota kopdit," tambahnya.

Turut hadir, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, serta Direktur GIZ untuk Program Promosi Kerangka Peraturan Pasar Asuransi yang Pro-Miskin di Asia (RFPI Asia) Antonis Malagardis.

Mereka berharap Indonesia, terutama stakeholder yang kerap bersentuhan dengan masyarakat kelas menengah bawah dan anggota koperasi, bisa ikut meraih dampak positif dari studi GIZ terkait literasi keuangan dan penetrasi asuransi yang telah digelar bersama regulator.

Sekadar informasi, GIZ juga akan ikut mendampingi proyek ini hingga periode April 2022, dengan pendanaan mencapai 487.000 Euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper