Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Sinar Mas (ASM) mencatatkan pembayaran klaim lebih dari Rp3,2 miliar akibat bencana gempa di Sulawesi Barat. Mitigasi risiko melalui asuransi dinilai menjadi penting di lokasi rentan bencana.
Direktur ASM Dumasi M. M. Samosir menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk proaktif melakukan penanganan klaim terkait sejumlah bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia pada awal 2021. Menurutnya, pembayaran klaim merupakan kewajiban perusahaan asuransi kepada tertanggung.
ASM pun melakukan pendataan nasabah yang terkena dampak bencana, di antaranya di Sulawesi Barat yang diguncang gempa bumi pada pekan lalu. Menurut Dumasi, jika terdapat nasabah yang terkena risiko akibat bencana alam, maka perseroan akan mempercepat proses pembayaran klaimnya.
"Pada bencana gempa di Sulawesi barat, ASM telah menerima delapan klaim asuransi properti. Empat klaim telah selesai estimasi dengan nilai klaim sebesar Rp3,2 miliar, sementara sisanya masih dalam proses estimasi," ujar Dumasi kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).
Sementara itu, terkait bencana banjir di Kalimantan Selatan, ASM menyatakan belum menerima adanya laporan klaim akibat banjir tersebut. Meskipun begitu, Dumasi menyatakan bahwa pihaknya akan terus memastikan para nasabah yang terdampak bencana akan mendapatkan haknya sesuai ketentuan polis.
Dumasi menyatakan bahwa banyaknya bencana yang melanda Indonesia pada awal 2021 menjadi pengingat bagi masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi. Salah satu mitigasi kerugian keuangan dapat dilakukan melalui pembelian asuransi, baik asuransi properti, kesehatan, maupun jiwa.
Dia pun menilai bahwa pemberian pemahaman atau edukasi kepada masyarakat mengenai konsep risiko yang mungkin terjadi merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Edukasi itu memerlukan sinergi yang kuat dari para pelaku industri asuransi juga pemangku kepentingan lainnya.
"Juga pentingnya memberikan perlindungan atas aset yang dimiliki dengan produk asuransi yang tepat," ujar Dumasi.