Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kebijakan moneter bank sentral pada tahun ini akan diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dari sisi moneter, Perry mengatakan kebijakan suku bunga rendah akan tetap diterapkan pada tahun ini, selama belum ada tanda-tanda meningkatnya tekanan pada inflasi.
Saat ini, suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate berada pada level 3,75 persen. Menurutnya, suku bunga kebijakan ini sudah berada pada level yang rendah dan cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Di samping itu, bank sentral akan ters menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dia memandang, rupiah saat ini masih undervalued dan berpotensi menguat.
“Secara keseluruhan, BI kebijakannya untuk 2021 akan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan koordinasi yang erat dengan pemerintah,” katanya dalam Mandiri Investment Forum 2021, Rabu (3/2/2021).
Perry menjelaskan, BI akan secara terus menerus bekerja sama dengan seluruuh stakeholder untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga
Dia meniilai, upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah sangat bagus mulai dari upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi, mitigasi pandemi Covid-19, hingga berbagai stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah.
"Kebijakan BI sendiri diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM serta ekonomi syariah," katanya.
Perry menyatakan bahwa pihaknya optimistis ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh signifikan yang didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian berbagai stimulus ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel