Bisnis.com, JAKARTA - PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) bersiap mengatasi fenomena anjloknya harga jual kembali segmen mobil yang mendapat subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkap yang pertama kali dilakukan pastinya revisi harga dari segmen mobil bekas yang terbentuk setelah penerapan relaksasi PPnBM tersebut.
"Terkait dengan pembiayaan mobil bekas, penerapan harga unit atau Market Retail Price [MRP] akan menjadi salah satu kunci penentu kesehatan portfolio kredit dikemudian hari, maka dari itu CNAF akan segera melakukan penyesuaian," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (14/2/2021).
Sekadar informasi, sepanjang 2020 CNAF masih mengandalkan produk pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan multiguna, dengan total penyaluran mencapai Rp3,75 triliun atau tercatat meningkat 5 persen (year-on-year/yoy) dari capaian periode 2019 di Rp3,5 triliun.
Ristiawan percaya akan ada dampak positif kebijakan ini untuk perusahaan pembiayaan (multifinance), tak terkecuali CNAF, lewat tumbuhnya pembiayaan mobil baru yang ditopang kebutuhan masyarakat akan kendaraan probadi di era pandemi dan rangsangan untuk mulai mengganti kendaraan lama.
Namun demikian, CNAF tak menutup mata terhadap potensi dampak negatifnya yaitu maraknya pengembalian kendaraan segmen mobil terdampak subsidi PPnBM tersebut, yang masih berada dalam portofolio kredit multifinance.
Baca Juga
"Dampak negatif terhadap penjualan mobil bekas yang dikembalikan oleh nasabah, kita sudah mengantisipasi jauh hari dengan menerapkan DP yang cukup tinggi antara 30 persen sampai 40 persen. Sehingga diharapkan harga jualnya masih tetap bisa menutupi nilai kredit yang tersisa," ungkapnya.
Selain itu, CNAF juga akan menggelar kerja sama dengan balai lelang rekanan untuk menggelar lelang bundling, dengan program pembiayaan mobil bekas CNAF yang atraktif, kompetitif, dan secara online.
Harapannya, harga jual kendaraan bekas pengembalian nasabah tersebut masih bertahan dengan nilai akhir yang cukup tinggi, sehingga bisa menambal potensi kerugian.
"Adapun, untuk mengantisipasi dampak positifnya, kita sudah mengantisipasi peningkatan permintaan pembiayaan kredit mobil baru dengan Aplikasi digital yang sudah kita miliki, CNAF Mobile. Sehingga calon nasabah dapat kita layani dengan cepat, simpel, dan transparan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap bahwa pemerintah akan menanggung penuh PPnBM untuk kendaraan di bawah 1.500 cc yang memiliki kandungan lokal atau local content 70 persen.
Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Maret 2021 dan direncanakan memiliki tiga tahapan insentif per tiga bulanan. Mulai awalnya 100 persen ditanggung pemerintah, kemudian berkurang hingga 50 persen, dan tahap terakhir tinggal 25 persen saja.