Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Minta Bank Syariah Indonesia Mulai Pikirkan Cara Go Global

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan menjadi pemain global memang tidak mudah lantaran BSI masih masuk kategori bank buku 3. Lantas bagaimana caranya?
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong akselerasi bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk., (BSI) untuk mengejar visi menjadi pemain global.

Wapres mengatakan menjadi pemain global memang tidak mudah lantaran BSI masih masuk kategori bank buku 3. Untuk itu, segala upaya meningkatkan BSI menjadi bank buku 4 harus segera diwujudkan.

“Kita harus mulai memikirkan untuk menyusun rencana kerja untuk menjadikan BSI sebagai pemain global. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan pada kebijakan yang dapat meningkatkan peringkat BSI sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” katanya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BSI pada Kamis (25/2/2021).

Wapres berharap kepercayaan kepada BSI untuk terlibat dalam pembiayaan proyek infrastruktur semakin besar. Dia mengapresiasi keberhasilan BSI sebagai pemimpin sindikasi pembiayaan jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera.

Seperti diberitakan sebelumnya, mega merger bank syariah milik bank BUMN secara resmi terwujud pada 1 Februari 2021. Proses merger dilakukan dalam waktu relatif singkat yakni kurang dari 5 bulan.

Dari penggabungan tersebut, BSI mencatatkan total aset sebesar Rp239,56 triliun per Desember 2020 atau urutan ketujuh terbesar di industri perbankan nasional. Adapun, modal inti mencapai Rp22,61 triliun.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi meyakini pada 2021 perusahaan membidik aset tumbuh menjadi Rp250 triliun dengan pembiayaan naik di atas 10 persen. Bahkan, profit dipatok jadi Rp3 triliun.

"Suatu hari nanti market cap kita bisa mencapai US$7 miliar - US$8 miliar. Dan kalau sudah sampai kita bisa bersanding dengan Al Bilad [Saudi], Boubyan Bank [Kuwait]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper