Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. menargetkan dana sekitar Rp1,4 triliun dari rencana penyuntikan modal yang akan terealisasi awal tahun depan.
Adapun, emiten berkode BJBR ini akan melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 925 juta lembar saham seri B dengan nominal Rp250 per saham.
Angka tersebut setara dengan 9,4 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Adapun rencana tersebut akan dimohonkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2020 (RUPST) yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 April 2021.
Ast. Vice President Investor Relations Bank BJB Devi Fajar Nugraha mengatakan rencana penyuntikan modal tersebut ditujukan untuk mendapat izin dari pemegang saham. Realisasi penyuntikan dana baru akan terwujud pada kuartal pertama tahun depan.
"Prospektus untuk rencana penyuntikan modal baru akan terbit akhir tahun ini, sehingga terealisasi awal tahun depan. Target dana yang kami harapkan sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,4 triliun dengan harga saham terakhir," katanya kepada Bisnis, Senin (1/3/2021).
Baca Juga : BJB DigiCash Hadir di Cibadak Culinary Festival |
---|
Dia menyampaikan komitmen dari pemegang saham masih sangat kuat, terutama dari para pemerintah daerah. Hanya, proses penyuntikan modal dari pemda perlu proses pembentukan rencana belanja pemerintah daerah terlebih dahulu.
Devi melanjutkan dana akan digunakan untuk melakukan ekspansi kredit. Apalagi kondisi ekonomi di daerah operasional perseroan sudah tampak mulai membaik dan membutuhkan akselerasi penyaluran kredit lebih agresif.
Berdasarkan data RTI, harga saham BJBR per hari ini tercatat 1.600 atua sudah naik 62,44 persen dari awal 2021. Bank BJB pun memiliki market cap dengan nilai Rp15,69 triliun.