Bisnis.com, JAKARTA - Sejak terjadinya Pandemi Covid-19, perilaku masyarakat pun berubah. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan untuk melakukan konsolidasi.
OJK menyimpulkan adanya volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas) atau VUCA yang terjadi di perbankan saat ini.
Perbankan diminta untuk harus cepat untuk beradaptasi di era VUCA, mampu mengantisipasi berbagai situasi dan kondisi, inovatif, terus memperkuat diri, dan menjawab VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dengan VUCA (Vision, Understanding, Clarity, dan Agility).
Baca Juga : OJK Mendorong LAZISNU Bentuk Bank Wakaf Mikro |
---|
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menyatakan dengan adanya konsolidasi bisa mengatasi dinamika tantangan tadi, bagi bank yang belum bisa bersaing berbagai dinamika dan tantangan global. Dari sini, maka konsolidasi menjadi pilihan yang harus dilakukan oleh perbankan.
Selain itu, Heru menambahkan peran pemilik bank dalam konsolidasi merupakan hal penting.
"Penguatan permodalan serta pengelolaan bank yang prudent sangat diperlukan agar bank mampu bertumbuh, berinovasi, dan berkinerja optimal dalam menjalankan bisnisnya serta berkontribusi dalam perekonomian nasional. Dukungan PSP [Pemegang Saham Pengendali] dalam upaya penguatan permodalan bank sangat dibutuhkan," ujar Heru dalam diskusi virtual pada Kamis (4/3/2021).
Selain itupun dengan berkonsolidasi, perbankan akan memiliki modal yang besar, sehingga pertahanan dan daya saing bank ikut lebih baik.
OJK pun akan terus mendorong penguatan Bank termasuk melalui reformasi pengaturan, melalui pengaturan yang mengacu pada principle-based dan memberi ruang yang kondusif bagi industri untuk tumbuh dan berinovasi.