Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim nilai restrukturisasi kredit pada awal tahun 2021 sudah turun ke posisi Rp136 triliun.
Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan jumlah kredit yang direstrukturisasi (sebagian besar karena dampak pandemi Covid 19), pada akhir Desember 2020 tercatat sebesar Rp139,59 triliun.
Seiring waktu pada tahun ini, jumlahnya semakin berkurang di mana pada bulan Januari 2021 turun menjadi Rp138,5 triliin. Pada akhir Februari 2021, angka tersebut semakin turun lagi 2,15% secara year-to-date (ytd) menjadi Rp136.56 triliun.
"Proyeksi akhir Maret 2021 atau kuartal I/2021, BNI optimis angkanya akan semakin membaik lagi seiring dengan perbaikan manajemen risiko yang dilakukan, di sisi lain juga kondisi ekonomi semakin baik sehingga dunia usaha juga semakin menggeliat. Kondisi ini akan semakin baik seiring dengan upaya pemerintah secara masif melakukan vaksinasi covid 19 kepada masyarakat di seluruh Indonesia," katanya, Senin (22/3/2021).
Mucharom menyampaikan menyampaikan perseroan tetap akan mempertahankan upaya ekspansi kredit selektifnya tahun ini. Dia pun menyampaikan ekspansi tahun ini pun akan tetap terkelola seiring dengan pencadangan yang sudah cukup pada tahun lalu.
"Kami akan melakukan ekspansi kredit secara selektif dan prudent serta meningkatkan mitigasi risiko untuk menjaga kualitas aset tetap terjaga," sebutnya.