Bisnis.com, JAKARTA - Dua direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memborong saham bank perumahan nasional ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (7/4/2021), Nofry Rony Poetra yang baru diangkat sebagai Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN memboyong 747.500 lembar saham.
Sementara itu, Eko Waluyo selaku Direktur Compliance and Legal BTN membeli 399.800 lembar saham.
Adapun, harga BBTN pada penutupan perdagangan Rabu (7/4/2021) berada pada level Rp1.700, turun 20,9% dari posisi bulan lalu. Tingkat price earning ratio (PER) tercatat 11,25 kali, sedangkan price to book value (PBV) BBTN masih 0,9 kali.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada sebelumnya menyampaikan kinerja perseroan yang cukup agresif pada akhir tahun membuat apresiasi investor meningkat. Perseroan juga terus menunjukkan peningkatan laba setiap kuartalnya pada tahun lalu.
"Kinerjanya sangat bagus, bahkan bukan sekadar kredit tetapi juga kualitasnya sudah jauh membaik. Palagi, kualitas kredit bank menjadi perhatian utama bagi investor di masa pemulihan ekonomi tahun ini," katanya.
Baca Juga
Dia menyampaikan tagline untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada 2025 pun cukup menjual. Hal ini bahkan akan mendorong optimisme investor secara menyeluruh karena properti perumahan memiliki banyak industri turunan yang terkait.
Meski agak tertekan, tetapi kebutuhan rumah tinggal gedung bertingkat pun akan kembali meningkat. Reza optimistis Bank BTN tetap akan mampu untuk meningkatkan kinerja fungsi intermediasi di sektor ini dan memperkuat dominasinya di pembiayaan KPR.
"Ini mengartikan bahwa memang BTN fokus di pembiayaan bangunan. Ini bisa menjadi bagian dari proyek pemerintah terkait dengan penyediaan hunian,"
Dengan fundamental, dan target yang telah dicanangkan untuk menjadi terbaik di Asia Tenggara, Reza menyampaikan maka target harga untuk BBTN adalah 2.300.