Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Standard Chartered Klaim Kinerja Kartu Kredit Mulai Pulih

Head of Consumer, Private & Business Banking/CPBB, Standard Chartered Bank Indonesia Jeffrey Tan menyampaikan kartu kredit adalah salah satu produk utama di segmen bisnis ritel.
Standard Chartered/Bloomberg
Standard Chartered/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Standard Chartered Bank Indonesia mengklaim kinerja bisnis kartu kredit mulai pulih pada awal tahun ini.

Head of Consumer, Private & Business Banking/CPBB, Standard Chartered Bank Indonesia Jeffrey Tan menyampaikan kartu kredit adalah salah satu produk utama di segmen bisnis ritel.

Dia menuturkan produk kartu kredit memiliki kinerja baik dan basis nasabah yang solid. Pada 2020, bisnis tersebut menunjukkan performa positif khususnya dari sisi transaksi e-commerce yang berkontribusi hampir 1/3 dari total bisnis dan penjualan. 

Selain e-commerce, perusahaan juga mengamati pertumbuhan positif dari transaksi kebutuhan harian/groceries dengan kenaikan sebesar 6,5% dibandingkan dengan 2019. 

"Kami melihat adanya peluang di kedua kategori tersebut dan kami menargetkan untuk terus bertumbuh tahun ini. Hingga Maret 2021, bisnis kartu kredit kami mencatat total transaksi tertinggi selama 3 kuartal terakhir. Hal ini menandai adanya dampak pemulihan pascapandemi," katanya kepada kepada Bisnis, Minggu (18/4/2021).

Dia melanjutkan, fokus perusahaan saat ini adalah terus melakukan akuisisi dan melanjutkan penawaran-penawaran menarik melalui kemitraan dengan platform e-commerce (Tokopedia, Bukalapak, JD.ID, Blibli, Shopee), peritel kebutuhan harian/groceries (Grand Lucky, Superindo), dan platform pembayaran (Dana, Grab, Cahsbac, dll.) sebagai cara untuk memanfaatkan peluang dari kebiasaan belanja dan gaya hidup konsumen. 

Walaupun terhambat pembatasan perjalanan akibat pandemi, kartu-kartu andalan kami seperti WordMiles dan Visa Infinite Priority juga tetap dimininati oleh nasabah. 

"Kedua kartu tersebut menawarkan kemudahan untuk mendapatkan miles dari setiap transaksi, serta keleluasaan untuk mengonversi miles tersebut menjadi miles maskapai penerbangan yang dapat digunakan nasabah saat situasi lebih memungkinkan untuk bepergian, atau bahkan mengoversi miles tersebut menjadi voucher belanja," sebutnya.

Lebih lanjut, perseroan pun terus meningkatkan kecanggihan teknologi CC kami dengan fitur nirsentuh/touchless dan dukungan 3D Secure 2.0.

"Ini kami lakukan untuk meningkatkan kemudahan dan keamanan transaksi, serta menunjang pengalaman belanja nasabah yang lebih baik lagi."

Berdasarkan laporan keuangan tahunannya, baki kredit konsumer termasuk kartu kredit mencapai Rp3,08 triliun per 2019, turun dari 2018 yang tercatat Rp3,87 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper