Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jiwasraya Valuasi Ulang Aset untuk Lelang Rumah dan Properti

Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya Farid Azhar Nasution menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaksanakan tiga penawaran lelang aset properti. Namun, menurutnya, kondisi Covid-19 membuat peminat belum terlalu banyak.
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melakukan optimalisasi aset properti melalui lelang rumah dan penjualan aset properti. Perseroan pun akan melakukan valuasi ulang harga aset rumah yang dilelang untuk menarik pembeli.

Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya Farid Azhar Nasution menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaksanakan tiga penawaran lelang aset properti. Namun, menurutnya, kondisi Covid-19 membuat peminat belum terlalu banyak.

"Lelang masih sebagian, karena baru properti. Karena Covid-19 sudah tiga kali lelang sedikit yang ikut," ujar Farid pada Selasa (20/4/2021).

Dikutip dari situs resmi Jiwasraya, pada 1 April 2021 perseroan melakukan lelang 20 aset tanah dan bangunan di Jakarta, Bandung, Klaten, Surabaya, Denpasar, dan Palembang. Penawaran itu merupakan kelanjutan dari lelang 10 aset rumah milik Jiwasraya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Farid, pihaknya akan melakukan penilaian kembali aset properti yang akan dilakukan oleh KJPP. Hal itu juga disesuaikan dengan kondisi terkini terkait pelemahan pasar properti akibat pandemi Covid-19.

"Sesuai ketentuan, setelah lelang terbatas kami baru ajukan harga [penyesuaian]," ujarnya.

Selain lelang sejumlah aset, Jiwasraya pun melakukan optimalisasi properti dengan menjual pusat perbelanjaan Cilandak Town Square (Citos). Transaksi senilai Rp2,2 trilliun itu dimulai pada 2018 dan akan rampung pada 2022.

Menurut Farid, pihaknya sudah menerima Rp2,1 triliun dari hasil penjualan Citos, yakni Rp1,4 triliun pada 2018 sebagai uang muka dan Rp700 miliar pada Maret 2020. Uang yang diperoleh tahun lalu digunakan untuk membayar klaim polis tradisional senilai Rp470 miliar.

"Masih sisa Rp100 miliar, karena [Citos] masih disewa pihak lain. Dibayarkan nanti 2022," ujar Farid.

Jiwasraya menjual Citos kepada Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya, yang di antaranya terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA, PT Adhi Karya Tbk. atau ADHI, dan PT Waskita Karya (Persero) atau WSKT.

Selain perusahaan karya, dalam konsorsium itu terdapat pula PT Bahana Pembina Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, yang kini bernama Indonesia Financial Group (IFG). Perseroan turut melakukan transaksi karena merupakan induk dari holding asuransi dan penjaminan, sebelum menjadi IFG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper