Bisnis.com, JAKARTA - Kendati mirip dengan fungsi kredit atau pembiayaan secara umum, Kredivo meyakini branding paylater bakal ikut merambah ke banyak sektor lain.
Platform besutan perusahaan pembiayaan PT FinAccel Finance Indonesia ini percaya bahwa layanan kredit full digital akan terus meluas, di samping yang telah masyarakat kerap gunakan dalam platform digital services atau e-commerce.
VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari menjelaskan kunci dari kesuksesan branding paylater merupakan buah dari layanan akses kredit yang cepat dan praktis, terjangkau, nyaman, sekaligus aman, sesuai visinya dalam mendorong inklusi keuangan.
"Tahun ini, kami tetap berfokus pada core business kami dan ke depannya kami ingin hadir dengan scope dan layanan yang lebih luas seperti di pembiayaan pendidikan, kesehatan, otomotif, juga [kredit modal kerja] UMKM," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/4/2021).
Menurut Indina, paylater mampu membantu masyarakat yang belum memperoleh akses kredit konvensional untuk memenuhi kebutuhan, tetapi tetap dapat mengatur arus kas, terutama di masa pandemi saat ini.
Paylater pun diproyeksi semakin populer, sejalan dengan studi internal yang dilakukan oleh firma riset Coherent Market Insights. Studi ini menyebutkan pasar global untuk layanan paylater diprediksi tumbuh dari US$5 juta pada 2019 menjadi USD33,6 juta di 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunannya rata-rata 21,2 persen.
Baca Juga
Menurutnya, fenomena inilah yang mendorong Kredivo berintegrasi bersama lebih dari 1.000 merchant online maupun offline, bukan cuma e-commerce ternama seperti Tokopedia, Bukalapak, JD.ID, Lazada, tapi juga Erafone, McDonalds, bahkan salah satu minimarket ritel besar.
Harapannya, perusahaan bisa mengakomodasi lebih dari 3 juta pengguna aktif Kredivo di seluruh Indonesia untuk bisa menggunakan produk paylater dalam memenuhi berbagai kebutuhan setiap harinya.
Terlebih, tahun ini bakal menjadi momentum penetrasi digital yang tinggi, setelah pada era pandemi ekonomi mengalami kontraksi, banyak usaha dan pekerja yang terdampak pandemi. Konsumen pun masih menahan diri untuk membeli produk-produk tersier dengan nilai yang besar dan cenderung fokus ke kebutuhan pokok.
"Permintaan akan produk pembiayaan semakin besar sementara penetrasi kredit di Indonesia masih amat sangat rendah. Di sisi lain, masyarakat juga mulai berpindah ke digital untuk berbelanja sekaligus beralih ke metode pembayaran cashless. Maka, digital financing option atau layanan paylater seperti Kredivo menjadi salah satu solusi yang bisa memfasilitasi hal tersebut," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Kredivo optimistis mampu menjangkau jumlah pengguna tumbuh mencapai lebih dari 4 juta user, atau tumbuh 100-150 persen dari capaian 2020, demi memenuhi visi jangka panjang melayani 10 juta konsumen di Indonesia dan negara tetangga kawasan Asia Tenggara lain dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara, menelurkan produk dan fitur baru serta kemitraan-kemitraan yang akan menjadi booster bagi pertumbuhan kami agar target pertumbuhan sebesar 3 kali lipat dari tahun 2020 bisa tercapai," jelas Indina.