Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan tren kinerja positif di tengah proses pemulihan ekonomi nasional.
Pada kuartal pertama 2021, BNI mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,1 persen year on year (YoY) mencapai Rp639,0 triliun. Kenaikan ini terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen YoY.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional, perseroan berupaya untuk memastikan pertumbuhan DPK yang sehat dalam rangka menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM).
“Pada kuartal pertama 2021, perseroan membukukan NIM yang membaik dari 4,5 persen di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9 persen," ujar Royke pada Senin (26/4/2021).
Pencapaian tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan kredit 2,2 persen YoY, jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri, di mana hingga kuartal I/2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp559,33 triliun
Royke pun menambahkan di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang pada tiga bulan pertama tahun 2021, BBNI dapat merealisasikan pendapatan nonbunga atau fee based income sebesar Rp 3,19 triliun.
Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp2,91 triliun atau tumbuh 9,4 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronik atau e-channel lainnya di segmen ritel.