Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan menurunkan baki kredit restrukturisasi hingga 20% pada kuartal kedua tahun ini.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan kredit nasabah BRI yang direstrukturisasi karena terdampak Covid-19 mencapai Rp193,7 triliun pada September 2020, jumlahnya menurun menjadi Rp189,8 triliun pada akhir Februari 2021.
"Kami proyeksikan penurunan outstanding kredit yang direstrukturisasi akibat pandemi Covid sebesar 10% hingga 20% dari posisi tertinggi pada akhir September 2020 lalu," katanya, Rabu (28/4/2021).
Dia menyampaikan tingkat kepatuhan nasabah restrukturisasi yang terdampak Covid sangat tinggi. Hal tersebut tercermin dari penurunan jumlah nasabah yang mengajukan restrukturisasi.
Adapun, hingga akhir Maret 2021 tercatat sebanyak 2,65 juta nasabah mendapatkan restrukturisasi dari BRI. Angka ini menurun sebanyak 170.000 nasabah apabila dibandingkan dengan posisi awal Januari 2021 yakni sebanyak 2,82 juta nasabah.
Bahkan dia menuturkan BRI memfasilitasi hal tersebut melalui penyaluran kredit dengan penjaminan sesuai PMK 71. "Di mana hingga awal April 2021 BRI telah menyalurkan kredit dengan penjaminan sebesar Rp14,59 triliun kepada 23 ribu nasabah," imbuhnya.