Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melaporkan jumlah transaksi selama periode libur lebaran meningkat signifikan.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto memaparkan kenaikan transaksi itu terjadi selama 3 hari terakhir periode libur lebaran yakni 13 Mei hingga 15 Mei, di mana puncaknya adalah pada 15 Mei 2021 yang mencapai 23 juta transaksi.
Transaksi tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan jumlah transaksi pada 13 Mei lebih dari 17,1 juta dan 14 Mei lebih dari 20,7 juta.
Dia menyampaikan perseroan memandang adanya berbagai pembatasan mobilisasi tentunya mempengaruhi aktivitas ekonomi dan juga transaksi masyarakat.
Sebagaimana halnya pada hari pertama lebaran sebagian besar masyarakat menghabiskan waktunya dirumah saja sehingga transaksi layanan perbankan relatif lebih rendah dibanding hari lain pada periode libur lebaran.
"Namun demikian jumlah transaksi kian meningkat seiring akhir pekan dan menjelang berakhirnya libur lebaran," sebutnya kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).
Aes menuturkan secara historis, realisasi uang kas yang digunakan oleh masyarakat pada periode libur lebaran berkisar antara 80 persen hingga 90 persen dari dana yang telah disiapkan oleh BRI.
Aestika pun menerangkan dengan adanya pembatasan atau larangan mudik, BRI proyeksikan perputaran uang akan banyak terjadi di perkotaan.
"Kami proyeksikan bahwa perputaran uang akan terkonsentrasi di perkotaan, utamanya di kota kota besar" Papar Aestika.
Aestika pun menambahkan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat ditambah dengan meningkatnya daya beli masyarakat dikarenakan adanya Tunjangan Hari Raya (THR) pada saat menjelang lebaran, diproyeksikan adanya tren peningkatan dana.
"BRI memproyeksikan tren transaksi dan penarikan dana pun juga akan meningkat menjelang lebaran" ujar Aestika.