Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan saham dua bank kecil yang dimiliki taipan Tanah Air yakni PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) pada hari ini mengalami kondisi yang bertolak belakang.
Bank MNC yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo mulai Kamis (10/6/2021) mendapat suspensi atau penghentian perdagangan saham dan waran dari Bursa Efek Indonesia. Di saat yang sama, harga saham Bank Harda yang dimiliki oleh Chairul Tanjung justru semakin unjuk gigi dan naik hingga hampir mentok level ARA (auto reject atas).
Berdasarkan pantauan Bisnis, harga saham BBHI sempat melejit hingga level Rp1.900, atau naik 22,5% dari harga penutupan pada hari sebelumnya yakni Rp1.550. Hingga pukul 10.50 WIB, harganya berfluktuasi di lebel Rp1.800.
Secara keseluruhan, BBHI telah mengalami kenaikan yang signifikan sepanjang tahun ini dengan pertumbuhan sekitar 322,2% dari akhir tahun 2020 dan tumbuh 2300% dalam setahun terakhir.
Sementara itu, BEI dalam pengumuman Peng-SPT-00090/BEI.WAS/06-2021 pada 9 Juni 2021 mengatakan perdagangan saham Bank MNC (BABP) dan warannya akan dihentikan untuk sementara waktu mulai sesi I perdagangan hari Kamis (10/6).
Penghentian tersebut dilakukan karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada BABP.
Baca Juga
"Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham & Waran Seri IV dan V PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP, BABP-W3 & BABP-W4), pada perdagangan tanggal 10 Juni 2021," demikian dikutip Bisnis dari pengumuman resmi BEI.
Dengan penghentian ini, BEI berharap para pelaku pasar memiliki waktu yang memadai untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham & Waran Seri IV dan V PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP, BABP-W3 & BABP-W4).
Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Sebagai informasi, baik Bank MNC maupun BBHI yang dimiliki oleh dua konglomerat Tanah Air tengah berproses menjadi bank digital.