Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut salah satu peluang untuk mendorong perekonomian Indonesia datang dari sisi keuangan digital. Di tengah pandemi Covid-19, BI menyebut transaksi ekonomi dan keuangan digital terus meningkat.
Gubernur BI Perry Warjiyo lalu menjelaskan baik e-commerce, uang elektronik, dan digital banking (perbankan digital) terus meningkat selama pandemi Covid-19. Maka itu, menurutnya ketiga hal tersebut akan terus meningkat sepanjang 2021.
Sejalan dengan hal tersebut, BI memperkirakan e-commerce dapat tumbuh sebesar 39,1 persen pada 2021. Lalu, uang elektronik diperkirakan tumbuh sebesar 32,2 persen, dan digital banking sebesar 21,8 persen pada 2021.
“Ini peluang-peluang untuk mendukung pemulihan ekonomi serta inklusi ekonomi dan keuangan,” kata Perry dalam Webinar Seri II: Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19 dari BPK RI secara virtual, Selasa (15/6/2021).
Selain itu, Perry juga menyebut potensi peningkatan ekonomi dan keuangan digital di 2021 juga mendorong peluang untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akan tetapi, Perry mengatakan risiko di dunia digital seperti serangan siber masih harus tetap diwaspadai.
Selain serangan cyber, Perry menyebut risiko pemulihan ekonomi Indonesia juga datang dari global dan tantangan untuk mendorong pertumbuhan kredit, yang juga merupakan fokus dari BI dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Baca Juga
“Ini adalah beberapa yang kita lihat di dalam negeri sebagai peluang-peluang untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kita terjaga. Tentu ada risiko-risiko dari global untuk stabilitas moneter dan sistem keuangan, sambil kita dorong kredit dan pembiayaan pemulihan ekonomi,” ujar Bos BI.