Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk. Daniel Budirahayu mengatakan dana dari hasil rights issue tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung dan mempercepat proses digitalisasi dengan memperkuat modal untuk membangun infrastruktur digital.
"Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Ina untuk memberikan layanan dan produk digitalisasi yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi," ujar Daniel melalui keterangan resmi (29/6).
Dia menambahkan, dengan memperkuat transformasi dan digitalisasi diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan nasabah untuk bertransaksi.
"Proses digitalisasi dengan memperkuat modal untuk membangun infrastruktur digitalisasi Bank Ina," tambah Daniel.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ina Perdana Tbk telah menyetujui rencana untuk melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) dengan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp100 per lembar saham.