Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DKI Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Hari Ini, Nilainya Rp1 Triliun

Manajemen Bank DKI menyampaikan kesiapan perseroan untuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016. Hal itu disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia sehubungan dengan akan jatuh tempo obligasi tersebut.
Warga melintas di depan ATM Gallery Bank DKI di Jakarta, Senin (8/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintas di depan ATM Gallery Bank DKI di Jakarta, Senin (8/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DKI memiliki obligasi jatuh tempo hari ini, Rabu (30/6/2021), senilai Rp1 triliun.

Manajemen Bank DKI menyampaikan kesiapan perseroan untuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016. Hal itu disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia sehubungan dengan akan jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp1 triliun pada 30 Juni 2021.

Terkait obligasi jatuh tempo hari ini, Bank DKI telah menyiapkan dana untuk pelunasan yang berasal dari Secondary Reserve (SR) Bank (buffer likuiditas) berupa penempatan jangka pendek. Sebagai informasi SR Bank per 10 Juni 2021 sebesar Rp6,12 triliun.

"Selain itu, Bank memiliki surat berharga sebesar Rp7,03 triliun dengan tenor yang bervariasi dimana terdapat surat berharga jangka pendek yang akan segera jatuh tempo sebesar Rp811 miliar," tulis manajemen dalam pengumuman di Bursa, Selasa (29/6/2021).

Pada kuartal I/2021, Bank DKI mencetak laba bersih sebesar Rp191,60 miliar. Laba tersebut tumbuh 4,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp183,95 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini menjelaskan pertumbuhan laba bersih itu terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,43 persen, dari Rp579,67 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp663,30 miliar pada kuartal I/2021.

"Pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan meningkatnya permintaan kredit. Bank DKI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 3,96% secara tahunan (yoy) menjadi Rp33,66 triliun per Maret 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp32,37 triliun," terangnya dalam siaran pers pada Mei kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper