Bisnis.com, JAKARTA - PT FinAccel Teknologi Indonesia telah sah menjadi pemegang saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB digelar pagi tadi, Kamis (1/7/2021) pukul 10.00 WIB.
Corporate Secretary Bank Bisnis Paulus Tanujaya menerangkan RUPSLB salah satunya menyetujui perubahan komposisi saham dengan kepemilikan lebih dari 5 persen sesuai dengan POJK No11/POJK.04/2017 berdasarkan laporan dan pengumuman informasi atau fakta material pada 21 Mei 2021.
Bank Bisnis pada 21 Mei 2021 melaporkan masuknya PT FinAccel Teknologi Indonesia sebagai pemegang saham baru dengan kepemilikan saham sebesar 24 persen. FinAccel merupakan pengembang platform keuangan berbasis teknologi dengan layanan yang akrab di telinga publik yakni Kredivo.
"Iya sudah disetujui pemegang saham," terangnya ketika dikonfirmasi, Kamis (1/7/2021).
Sebelum pelaksanaan RUPSLB, Bank Bisnis lebih dulu menggelar RUPS Tahunan. Rapat tersebut menyetujui seluruh laba tahun buku 2020 digunakan untuk penguatan modal. Dengan demikian, Bank Bisnis tidak membagikan dividen dari laba tahun lalu kepada pemegang saham.
Bank Bisnis mencetak laba bersih sebesar Rp35,18 miliar pada 2020. Perolehan tersebut meningkat 58,04 persen dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp22,26 miliar.
"Untuk laba seluruhnya digunakan untuk menambah saldo laba ditahan [raetained earning]. Dan untuk laba bersih tahun 2020 tidak dibagikan deviden kepada pemegang saham," katanya.
Paulus menambahkan RUPST juga menyetujui perubahan penggunaan dana hasil initial public offering (IPO). Sebelumnya, Bank Bisnis merencanakan akan menggunakan sebagian dana hasil IPO untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi sistem informasi.
Perluasan jaringan yakni dengan mendirikan kantor cabang akan direalisasikan pada kuartal IV/2021, sedangkan pengembangan teknologi sistem informasi pada kuartal I/2021
"Pembukaan cabang dibatalkan dan dialokasikan untuk penyaluran kredit modal kerja yang akan dilakukan secara bertahap dan juga menunda core banking sistem sampai dengan tahun 2022," imbuhnya.