Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkiraan Outlook Ekonomi Keuangan Digital (EKD) tetap positif pada tahun 2021.
Hal ini pun didorong dengan meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat, kinerja e-commerce serta layanan pembayaran yang terus meluas, baik bank maupun fintech.
Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta mengatakan mengatakan dengan adanya pembatasan sosial, masyarakat yang sebelumnya tidak mengenal pembayaran digital, terpaksa belajar dan menggunakan pembayaran digital.
"Masyarakat yang sudah merasakan pembayaran secara digital akan mendapatkan experience dan pengalaman ini yang memberikan kenyaman. Hal ini lah yang meningkatkan preferensi dan ekspektasi masyarakat," ujar Filianingsih dalam Mid Year Economic Outlook Day 2 Bisnis Indonesia pada Rabu (7/7/2021).
Filianingsih juga memaparkan dengan adanya varian baru Covid-19, membuat transaksi di e-commerce meningkat.
"Kami proyeksikan di tahun 2021 akan meningkat 33 persen mencapai 337 triliun demikian juga dengan penggunaan uang elektronik kami perkirakan juga mencapai 266 triliun atau meningkat sekitar 33 persen," papar Filianingsih.
Layanan pembayaran yang terus meluas dan terdapat banyak sekali pilihan dan didukung dengan apa digital payment yang menjadi sarana jadi ini yang diberikan bukan hanya oleh bank tetapi juga oleh fintech.
Dia pun menjelaskan layanan pembayaran yang saat ini terus meluas, pilihan yang banyak didukung dengan adanya digital payment yang diberikan bukan hanya bank tetapi juga fintech.
"Transaksi digital banking pada tahun 2021 diproyeksikan meningkat 19 persen mencapai Rp 32,206 triliun pada 2021," katanya.