Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Farid Nasution Menjabat Direktur Keuangan dan Investasi IFG Life

Farid Azhar Nasution merupakan Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya sekaligus Anggota Tim Perumus Solusi Jangka Pendek Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya.
Logo Indonesia Financial Group (IFG)
Logo Indonesia Financial Group (IFG)

Bisnis.com, JAKARTA — Farid Azhar Nasution resmi menjabat sebagai Direktur Keuangan & Investasi PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life. Masuknya Farid, yang sebelumnya menjabat di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), membuat jumlah direksi IFG Life menjadi empat orang.

Hal tersebut tercantum dalam unggahan akun resmi Instagram Indonesia Financial Group (IFG) pada Jumat (23/7/2021). IFG, yang merupakan induk usaha dari IFG Life, mengunggah instagram story berisi ucapan selamat bagi dua orang direksi.

Pertama, IFG menyelamati Farid yang telah menjabat sebagai direksi IFG Life. Sebelumnya, dia merupakan Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya sekaligus Anggota Tim Perumus Solusi Jangka Pendek Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya.

"Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Indonesia Financial Group mengucapkan

Selamat dan sukses atas dilantiknya Farid Azhar Nasution sebagai Direktur Keuangan & Investasi PT Asuransi Jiwa IFG," tertulis dalam unggahan IFG yang dikutip Bisnis pada Jumat (23/7/2021) malam.

Kedua, IFG mengucapkan selamat atas dilantiknya Yusman Dedy Kusuma sebagai Direktur Operasional IFG Life. Pelantikan Yusman itu menunjukkan adanya perubahan nomenklatur di tubuh perseroan.

Sebelumnya, Yusman merupakan Direktur Keuangan dan Operasional IFG Life, yang menjabat sejak perusahaan itu mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pelantikan Farid dan Yusman menunjukkan tugas keuangan dan operasional kini dikerjakan dua orang direksi.

Sebagai pendatang baru di industri asuransi jiwa, IFG Life menyiapkan tiga pilar untuk bersaing dengan pelaku industri nasional lainnya. Pertama yakni pengelolaan portofolio pengalihan polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi.

Kedua adalah pengembangan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan dengan optimalisasi captive market, saluran distribusi penjualan, memanfaatkan ekosistem holding dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta pengembangan anorganik asuransi kesehatan.

Ketiga, pengembangan pengelolaan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper