Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran KUR Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp19,58 Triliun

Secara rinci, penyaluran KUR tersebut terdiri dari KUR kecil sebesar Rp16,01 triliun dan KUR mikro senilai Rp3,63 triliun.
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produksi untuk terus membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Hasilnya, realisasi KUR Bank Mandiri sampai dengan akhir Juni 2021 telah mencapai Rp19,68 triliun yang disalurkan kepada 200.339 debitur.

Secara rinci, penyaluran KUR tersebut terdiri dari KUR kecil sebesar Rp16,01 triliun dan KUR mikro senilai Rp3,63 triliun. Dari nilai penyaluran itu, sebanyak 58,03 persen atau setara dengan Rp11,42 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, jasa produksi dan turunannya.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso menyampaikan di sisi akhir tahun ini Bank Mandiri akan banyak memfokuskan penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

"Menurut pemantauan kami, sektor-sektor tersebut masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar karena menunjang ketahanan pangan dalam negeri. Selain itu, prospek sektor-sektor tersebut masih baik dikarenakan tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan," ujar Josephus melalui siaran pers, Jumat (23/7/2021).

Selain itu, KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi salah satu roda penggerak perekonomian nasional.

Lebih lanjut, dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi pada sektor UMKM, Bank Mandiri juga melakukan program restrukturisasi bagi debitur KUR yang terdampak pandemi Covid-19 berupa penundaan pembayaran pokok dan bunga. 

"Kami berharap upaya ini dapat menjadi katalis untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya pada sektor UMKM," ungkap Josephus.

Kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19, Bank Mandiri optimis penyaluran KUR tetap termitigasi dengan baik. Hal ini tercermin dari kualitas portofolio KUR Bank Mandiri yang mampu terjaga baik dengan total non-performing loan (NPL) di posisi 0,45 persen per 30 Juni 2021.

Untuk mempercepat penyaluran Kredit Mikro termasuk KUR, Bank Mandiri juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar. Melalui platform digital kredit mikro ini diharapkan mampu mempercepat proses kredit nasabah.

Selain itu, Bank Mandiri telah memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu terutama di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dapat dibayarkan pada saat panen.

Melalui strategi tersebut, Bank Mandiri optimis ruang penyaluran KUR di semester II/2021 masih terbuka. Adapun, baru saja permintaan penambahan kuota KUR kami disetujui oleh Pemerintah di 2021 yang sebelumnya sebesar Rp31 triliun dan diberikan tambahan sebesar Rp4 triliun lagi, sehingga kuota KUR Bank Mandiri di 2021 menjadi Rp35 triliun.

"Kami optimis akan mampu mendorong penyaluran KUR lewat potensi yang ada, dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan oleh Pemerintah," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper