Dampak Pandemi, Multifinance Racik Strategi Pertahankan Nasabah Setia

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi perusahaan pembiayaan (multifinance), program loyalitas dan apresiasi buat nasabah existing merupakan salah satu cara mempertahankan kinerja di tengah pandemi.

Pasalnya, cara ini dirasa sanggup memotivasi mereka untuk rajin membayar cicilan, meminimalisasi risiko kredit macet, dan memperoleh risiko yang lebih kecil karena para nasabah eksisting berpotensi membutuhkan pembiayaan baru lainnya di masa yang akan datang.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) bahkan memanfaatkan strategi digital referral acquisition bertajuk Sahabat CNAF sekaligus untuk ikut mendongkrak pembiayaan pada periode pandemi ini.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan program Sahabat CNAF ini mengakomodasi nasabah yang mereferensikan layanan CNAF ke satu nasabah baru untuk mendapatkan pembebasan pembayaran cicilan selama satu bulan.

"Proses digital referral melalui Sahabat CNAF telah dimulai sejak kuartal IV/2020 dan telah diikuti sebanyak 1.500 pengguna dengan jumlah aplikasi masuk secara kumulatif sebanyak 428 aplikasi," ungkapnya, Senin (26/7/2021).

Program yang disebutnya 'kredit tanpa angsuran' ini harapannya bisa mempererat hubungan dengan nasabah setia. Adapun, proses referral sudah bisa hanya menggunakan aplikasi CNAF mobile yang dibantu oleh tim digital mobile dalam memprosesnya.

Sedikit berbeda, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) menjadi salah satu multifinance yang paling gencar mengembangkan platform digitalnya, salah satunya berkaitan program loyalitas nasabah.

Tepatnya, dari platform Adiraku, di mana konsumen yang mengajukan pembiayaan dari aplikasi bisa mendapatkan cashback dalam bentuk poin. Selain itu, nasabah yang membayar cicilan tepat waktu pun diberikan adirapoin yang dapat ditukar dengan potongan angsuran dan beragam voucher.

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli pun mengakui bahwa aktivitas dari digitalisasi tidak bisa dipisahkan dengan kinerja pembiayaan secara konvensional. Digitalisasi, kata dia, bisa membantu calon konsumen melihat-lihat produk, tapi belum tentu mereka mengajukan pembiayaan langsung secara digital sebab banyak dari mereka yang tetap memilih mengajukan secara fisik.

"Digitalisasi itu utamanya untuk costumer loyalty. Jadi aktivitas yang kita lakukan secara digital, memang tidak bisa dilihat secara terpisah sebagai pembiayaan dari kanal digital, akan ada dampak positifnya ke bisnis konvensional untuk masa depan," jelasnya.

Sekadar informasi, setidaknya transformasi digital ADMF dalam 3 tahun terakhir selain melahirkan aplikasi Adiraku, yaitu situs marketplace jual-beli mobil Momobil.id dan motor Momotor.id, website pameran virtual 3D produk otomotif & nonotomotif, serta layanan pinjaman multiguna dicicilaja.com.

Ke depan, anak usaha PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) ini berencana mengintegrasikan beberapa platform, terutama mengakomodasi pembiayaan kendaraan baru atau bekas lewat momobil & momotor secara full digital.

Terakhir, salah satu perusahaan pembiayaan penyedia kredit kendaraan sepeda motor terbesar di Indonesia PT Federal International Finance Group (FIFGROUP) mengungkap bahwa mempertahankan nasabah existing merupakan kunci agar semua lini bisnis pembiayaan mampu tumbuh dengan optimal.

Direktur Utama FIFGROUP Margono Tanuwijaya mengungkap caranya, yaitu memperkenalkan nasabah existing dalam data base perusahaan dengan produk-produk pembiayaan lain yang barangkali mereka butuhkan lewat cross sales.

Pasalnya, FIFGROUP memiliki banyak produk pembiayaan berbeda, antara lain FIFASTRA untuk lini pembiayaan roda dua, SPEKTRA di lini pembiayaan elektronik dan perabot rumah tangga, DANASTRA untuk pembiayaan multiguna tunai, FIFADA di lini bisnis cicilan berbasis online, serta AMITRA untuk melayani pembiayaan berbasis syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel