Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) atau PT Astra Sedaya Finance mampu menutup kinerja semester I/2021 dengan perbaikan aset, terutama piutang pembiayaan keloaan.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021), Astra Sedaya Finance mampu memperbesar aset per Juni 2021 mencapai Rp32,99 triliun atau naik 4,94 persen (year-to-date/ytd) capaian pada tutup buku 2020.
Kenaikan aset perusahaan anak usaha PT Sedaya Multi Investama atau Astra Financial ini terbesar ditopang piutang pembiayaan konsumen yang naik 5,97 persen (ytd) dari sebelumnya Rp25,62 triliun menjadi Rp27,15 triliun per Juni 2021.
Adapun, piutang pembiayaan Murabahah masih terkoreksi tipis dari Rp1,77 triliun ke Rp1,58 triliun, piutang musyarakah naik dari Rp24 miliar ke Rp40 miliar, sementara investasi bersih sewa pembiayaan ke pihak ketiga naik dari Rp1,97 triliun ke Rp2,15 triliun.
Dari sisi pengeluaran kas untuk pembayaran kepada penyalur kendaraan, tampak telah naik 17,48 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp11,85 triliun, ketimbang periode sebelumnya yang sempat terpengaruh pandemi pada kisaran Maret-April 2020, yaitu Rp10,09 triliun.
Namun, kinerja laba-rugi perusahaan gabungan multifinance Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, dan PT Astra Auto Finance, serta perusahaan penyedia layanan digital PT Cipta Sedaya Digital Indonesia (CSDI) dan perusahaan collection services PT Pratama Sadya Sadhana ini tampak masih belum membaik.
Laba bersih baru menyentuh Rp456 miliar, turun tipis dari sebelumnya Rp470 miliar pada paruh periode 2020. Hal ini ditopang pendapatan yang masih terkoreksi, tepatnya Rp2,74 triliun dari sebelumnya Rp2,86 triliun, kendati total beban telah mampu turun menjadi Rp2,17 triliun dari sebelumnya Rp2,27 triliun.
EVP Corporate Communication & Strategic Management Astra Credit Companies (ACC) Arifianto Soendoro mengungkap pihaknya masih optimistis mampu mengejar momentum pertumbuhan pembiayaan baru pada periode 2021, yang harapannya ikut berpengaruh positif ke kinerja aset dan laba perusahaan.
"Sementara mungkin akan tersendat karena pembatasan sosial. Kita masih wait n see berapa lama dan bagaimana pandemi bisa turun, tapi kalau target belum ada revisi, kita proyeksi pembiayaan baru masih naik 15-20 persen ketimbang 2020," jelasnya kepada Bisnis.
Sekadar informasi, ACC berupaya menggenjot kinerja pembiayaan pada 2021 ini lewat mengganti lini bisnis salah satu multifinance miliknya menjadi perusahaan pendukung layanan digital buat multifinance lain di bawah ACC.
Tepatnya, PT Cipta Sedaya Digital Indonesia (CSDI) sebelumnya merupakan PT Staco Estika Sedaya Finance (SESF). Ke depan, perusahan ini akan bergerak di bidang layanan dan pengembangan teknologi informasi.
CSDI tengah membangun Digital Operation Center (DOC) sebagai pusat fasilitas pengembangan digital yang berlokasi di Kota Yogyakarta, di mana akan memberikan support layanan digital guna meningkatkan layanan bagi para debitur Astra Sedaya Finance, Astra Auto Finance, dan Swadharma Bhakti Sedaya Finance.