Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pefindo merevisi peringkat PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) dari BBB+/negative menjadi BBB+ dengan outlook stabil.
Dalam keterbukaan MAYA yang disampaikan kepada BEI pada Jumat (13/8/2021), disebutkan bahwa peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi perusahaan serta laporan keuangan tidak diaudit per 31 Maret 2021 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2020.
Sementara, untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2007, Obligasi Subordinasi IV Tahun 2014, dan Obligasi Subordinasi V Tahun 2018 Bank Mayapada senilai Rp2,05 triliun diberikan peringkat BBB-.
Analis Pefindo Danan Dito dan Hasnalia Hanifah menjelaskan prospek peringkat direvisi menjadi stabil setelah perseroan secara berkelanjutan dapat mempertahankan posisi bisnis dan indikator finansial yang penting di tengah pandemi.
Bank Mayapada dapat mempertahankan pangsa pasar di industri perbankan berdasarkan aset, pinjaman dan dana pihak ketiga di kisaran 1,0 persen hingga 1,2 persen, menangani permasalahan kualitas aset dan menjaga rasio NPL dalam kisaran yang cukup terkendali, dan mempertahankan dana pihak ketiga ketika menghadapi tekanan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang mencukupi.
"Dengan demikian, Pefindo berpandangan bahwa bank akan dapat mempertahankan performa bisnis dan finansial ke depannya, walaupun menghadapi pergantian kunci baik terhadap komposisi pemegang saham dan manajemen dengan menurunnya porsi kepemilikan JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd sebagai salah satu pemegang saham terbesar, serta masih menghadapi tantangan signifikan untuk terus memperbaiki performa kualitas aset dan profitabilitasnya," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (12/8/2021).
Lebih lanjut, analis Pefindo menuturkan pihaknya berpandangan bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, yang mengakibatkan permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya lebih rendah, yang melemahkan kemampuan pembayaran debitur dan masih memberikan tekanan terhadap indikator profitabilitas dan likuiditas perbankan.
Saat ini, Pefindo menilai Covid-19 masih memberikan dampak yang signifikan terhadap profil kredit Bank Mayapada secara keseluruhan karena masih terdapat tekanan pada kualitas aset dan profitabilitas, walaupun sebaliknya, tekanan likuiditas pada dana pihak ketiga Bank telah menurun.
Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Mayapada menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan terhadap profil kualitas aset dan profitabilitas, yang harus diikuti juga oleh perbaikan signifikan atas profil diversifikasi pinjaman dan pendanaan Bank.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika ada salah satu indikator finansial Bank mengalami pemburukan yang signifikan, terutama posisi permodalan dan likuiditasnya.
Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen jangka panjangnya. Walau demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.
"Tanda tambah [+] menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan," imbuhnya.
Adapun, efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibanding efek utang Indonesia lainnya.
Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten terhadap komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.