Bisnis.com, JAKARTA - Meski tidak terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan di semester I/2021, jumlah transaksi digital PT Bank Sahabat Sampoerna terus bertumbuh.
Jumlah transaksi digital sejak awal Januari hingga Juni 2021 tercatat mencapai 15,9 juta transaksi, meningkat hampir 3 kali lipat daripada jumlah transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan perseroan berkomitmen untuk selalu meningkatkan transformasi digital yang sampai saat ini telah dijalankan.
"Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional [GPN],” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/8/2021).
Dari sisi kinerja, pada semester I/2021 membukukan pertumbuhan aset sebesar 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp13,5 triliun dari Rp12,4 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit Bank Sampoerna tercatat senilai Rp8,5 triliun atau meningkat 3,4 persen dibandingkan dengan kondisi per akhir 2020. Termasuk dalam pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna per akhir Juni 2021 adalah penyaluran ke segmen UMKM yang sebesar Rp3,5 triliun.
Sementara itu, hingga akhir Mei 2021, keseluruhan industri perbankan hanya membukukan peningkatan total kredit sebesar 0,6 persen year to date (ytd).
Didukung peningkatan pendapatan bunga maupun pendapatan non-bunga, Bank Sampoerna juga membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 8,6 persen yoy menjadi Rp349,9 miliar untuk enam bulan pertama 2021, dari Rp322,2 miliar.
Pada periode ini, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 5,3 persen yoy menjadi Rp328,7 miliar dan pendapatan non-bunga meningkat sebesar 111,7 persen yoy menjadi Rp21,2 miliar.
Tantangan akibat pandemi Covid-19 masih berlanjut, untuk itu Bank meningkatkan dana pencadangan. Per akhir semester pertama tahun 2021, rasio pencadangan (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/CKPN) terhadap Kredit Bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 153,2 persen, meningkat signifikan dari kondisi satu tahun sebelumnya sebesar 99,6 persen.
Dengan semua itu, Bank Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp18,5 miliar untuk keseluruhan semester pertama tahun 2021.