Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankir Proyeksi Kredit Sindikasi Terdongkrak pada Akhir Tahun

Kredit sindikasi yang masih menantang hingga Agustus 2021 sejalan dengan belum adanya proyek infrastruktur baru. Namun, pelaku industri perbankan memproyeksi kredit sindikasi mulai meningkat pada kuartal keempat tahun ini.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri perbankan optimistis mampu mendorong kinerja kredit sindikasi pada akhir tahun ini seiring dengan akselerasi belanja pemerintah.

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja mengakui kredit sindikasi sejauh ini masih belum begitu kuat.

"Namun, kredit sindikasi biasanya proyek infrastruktur. Nah dari Januari hingga Agustus ini masih belum ada proyek infrastruktur baru. Kuartal keempat mungkin baru ada," sebutnya kepada Bisnis, Sabtu (28/8/2021).

Jahja menuturkan perseroan fokus pada segmen korporasi seperti sektor kelistrikan, kebun dan kehutanan untuk bahan kertas, transportasi, serta pergudangan.

Berdasarkan laporan interim BCA, kredit sindikasi pada semester I/2021 tercatat Rp39,96 triliun, turun dari baki awal tahun Rp42,36 triliun.

Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha menyampaikan tren perlambatan kredit sindikasi nasional pada kuartal ketiga tahun ini seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Namun, perseroan melihat adanya perkembangan kebutuhan pembiayaan kredit sindikasi yang cukup meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya, dengan jenis pembiayaan yang cukup beragam mulai dari maintenance capex hingga project finance.

Dia menyampaikan Bank Mandiri memiliki berbagai macam produk dan servis yang dapat dikemas secara tailor-made sesuai dengan kebutuhan pembiayaan masing-masing nasabah. Perseroan juga selalu berupaya dapat menjawab kebutuhan nasabah dengan tetap melakukan analisis secara selektif dan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian bank dan juga berupaya untuk melibatkan bank-bank nasional untuk menggerakkan perekonomian dan perbankan nasional.

"Begitupun halnya dengan target dan strategi sindikasi, kami berupaya untuk sejalan dengan perkembangan tingkat pertumbuhan industri pada masing-masing segmen nasabah kami," katanya.

Berdasarkan laporan interim Bank Mandiri, kredit sindikasi pada paruh pertama tahun ini tercatat Rp83,84 triliun, turun dari baki awal tahun Rp88,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper