Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpanan Nasabah Stabil, Dunia Usaha Siap Ekspansi

Simpanan nasabah naik sekitar Rp650 triliun atau 10,18 persen yoy menjadi Rp7.038 triliun.
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tren simpanan nasabah tercatat mengalami pertumbuhan positif di semua kategori per Juli 2021 dengan peningkatan sebesar 12,6 persen secara tahunan.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening nasabah per Juli naik 12,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 359.949.911 rekening. Data ini berdasarkan data simpanan dari 97 bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah.

Kenaikan ini signifikan bila dibandingkan dengan Juli 2020, yang berada di posisi 319.698.683 rekening. Dari sisi nominal, simpanan nasabah naik sekitar Rp650 triliun atau 10,18 persen yoy menjadi Rp7.038 triliun.

Distribusi kenaikan simpanan nasabah secara tahunan juga cukup merata di semua kategori. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tier dengan saldo rekening di atas Rp5 miliar, sehingga mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan nasional.

Nominal simpanan pada umumnya memang mengalami kenaikan secara tahunan per Juli 2021. Namun, secara bulanan, terjadi penurunan nominal simpanan dengan kategori di atas Rp2 miliar, yakni sebesar 0,1 persen atau setara Rp3,82 triliun.

Menurut Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, hal tersebut menunjukkan bahwa dana pada kategori tersebut, yang mayoritas merupakan dana milik korporasi, mulai terdistribusi secara merata.

“Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi nasional tengah bergerak ke arah yang lebih baik, terlihat dari dunia usaha yang mulai bersiap untuk kembali melakukan ekspansi,” ujarnya dalam keterangan resmi LPS, Kamis (2/9/2021).

Purbaya menjelaskan merebaknya varian Delta sempat menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi lantaran implementasi PPKM Darurat (Level 4) mulai awal Juli sampai dengan minggu ketiga Agustus.

“Namun demikian, kebijakan PPKM ini beserta program vaksinasi masyarakat secara intensif oleh pemerintah, memberikan dampak yang baik dalam menurunkan kasus positif Covid-19 serta bed occupancy rate [BOR] nasional,” pungkasnya.

Dia menyatakan bahwa melihat perkembangan positif ini, dunia usaha kembali optimis. Ini tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia, yang pada Agustus meningkat menjadi 43,7 dari bulan Juli yang berada di level 40,1.

Berdasarkan jenisnya, dari total simpanan pada bulan Juli 2021 sebesar Rp7.038 triliun, proporsi pangsa terbesar simpanan ialah produk deposito 40,15 persen, diikuti oleh tabungan 32,01 persen, giro 26,87 persen, serta deposit on call dan sertifikat deposito 0,97 persen.

Giro mengalami pertumbuhan simpanan tertinggi secara tahunan, yaitu sebesar 17,51 persen, diikuti oleh tabungan sebesar 13,66 persen, dan deposito sebesar 4,14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper