Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya BEI Soal Seluk Beluk Rencana Rights Issue, Ini Penjelasan BINA

BEI mempertanyakan keputusan Bank Ina dalam penentuan harga pelaksanaan rights issue saham di level Rp4.200-4.380. Sebab, harga tersebut di atas rata-rata harga transaksi saham BINA dalam 25 hari transaksi bursa sebelum pernyataan pendaftaran pada 16 September 2021.
Bank Ina Perdana/bankina.co.id
Bank Ina Perdana/bankina.co.id

Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) menyampaikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan hasil dana pelaksanaan penerbitan saham baru atau rights issue.

Dikutip keterbukaan informasi BEI pada Rabu (29/9/2021), Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan perusahaan saat ini sedang menyiapkan layanan perbankan digital, berupa aplikasi digital yang bisa digunakan untuk pembukaan rekening, penyimpanan dana, dan pengajuan pinjaman secara mandiri, serta bertransaksi secara digital, melalui aplikasi.

“Sebagai langkah awal, bank akan memulai persiapan untuk memperkuat sistem, infrastruktur, dan keamanan dalam rangka menghadirkan perbankan digital yang handal dan aman bagi seluruh nasabah,” ujarnya dalam keterbukaan Informasi yang dikutip pada Kamis (30/9/2021)

Pengembangan layanan perbankan digital Bank Ina pun akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan bisnis dan kemampuan perseroan.

Daniel pun mengatakan PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali Bank Ina akan berperan sebagai pembeli siaga dalam rights issue saham perseroan.

BEI juga mempertanyakan keputusan Bank Ina dalam penentuan harga pelaksanaan rights issue saham di level Rp4.200-4.380. Sebab, harga tersebut di atas rata-rata harga transaksi saham BINA dalam 25 hari transaksi bursa sebelum pernyataan pendaftaran pada 16 September 2021.

Berdasarkan perhitungan BEI dari 10 Agustus-15 September 2021, rata-rata harga saham BINA berada dalam kisaran Rp4.184.

Daniel pun menjawab bahwa rata-rata harga saham BINA dalam 30 hari transaksi bursa mencapai Rp4.247 dan rata-rata dalam 60 hari transaksi bursa Rp 4.340.

“Dari data di atas, perseroan memutuskan harga pelaksanaan HMETD berkisar Rp4.200-4.380,” jawabnya.

Sedangkan, pada penutupan perdagangan saham di BEI, Selasa (29/9/2021), harga saham BINA kembali lanjutkan penurunan senilai Rp 210 (5,41 persen) menjadi Rp 3.670. Penurunan tersebut membuat gap harga pelaksanaan rights issue dengan harga pasar saham BINA kian menjauh.

Sebelumnya, Bank Ina telah mengumumkan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada November 2021.

BINA akan menggelar rights issue sebanyak-banyaknya 282.718.750 saham atau setara dengan 4,76 persen. Perseroan juga telah menetapkan harga pelaksanaan berkisar Rp4.200 – 4.380 per saham

Setiap pemegang 20 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 November 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas satu HMETD.

Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan berkisar antara Rp4.200– 4.380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper