Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Tetapkan Harga Rights Issue, Saham Bank Banten (BEKS) Melorot 6,38 Persen

Bank Banten (BEKS) menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD VII) atau rights issue sebesar Rp77 per saham.
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga PT Bank Banten Tbk. (BEKS) mengalami penurunan, setelah sehari sebelumnya perseroan menetapkan harga pelaksanaan rights issue.

Perseroan diketahui menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD VII) atau rights issue sebesar Rp77 per saham. Total dana yang bisa diraih dari aksi korporasi tersebut diperkirakan mencapai Rp1,8 triliun.

Harga pelaksanaan tersebut berada di bawah harga pasar pada perdagangan Senin, (4/10/2021). Harga saham BEKS ditutup di level Rp94 per saham, atau sama dengan penutupan hari sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan data RTI, saham perseroan kembali melemah pada hari ini, Selasa (5/10/2021). Hingga pukul 12.50 WIB, BEKS berada di level 88 atau turun 6,38 persen. Tercatat, 266,5 juta saham BEKS diperdagangkan dengan nilai turnover Rp23,7 miliar sampai dengan sesi I perdagangan hari ini.

Dalam rencana rights issue, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C atas nama atau setara dengan 34,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PMHMETD dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Pemegang saham utama perseroan yakni PT Banten Global Development (BGD) tidak akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya dalam PMHMETD VII ini dan tidak melakukan pengalihan HMETD yang dimiliki oleh BGD kepada pihak mana pun. Bank Banten juga menyatakan tidak terdapat adanya pembeli siaga dalam aksi korporasi ini.

Jika saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD VII ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

“HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek selama tidak kurang dari 5 hari kerja mulai 14 Oktober 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek pada 14 Oktober 2021," tulis manajemen dalam prospektus.

Perseroan menetapkan jadwal terakhir recording date untuk memperoleh HMETD pada 12 Oktober. Selanjutnya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Oktober, sedangkan pasar tunai pada 12 Oktober mendatang.

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 Oktober 2021, sementara di pasar tunai pada 13 Oktober 2021.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper