Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah atau UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan pertumbuhan positif hingga akhir September 2021.
Berdasarkan keterangan resmi Bank BTN, Kamis (21/10/2021), laba bersih UUS BTN naik 26,17 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) atau dari Rp112,34 miliar menjadi Rp141,74 miliar per 30 September 2021.
Capaian positif BTN Syariah tidak terlepas dari pertumbuhan bisnis yang stabil. Perseroan mencatat pembiayaan syariah tumbuh 12,27 persen yoy menjadi Rp27,35 triliun.
Kualitas pembiayaan juga terus membaik dengan Non-Performing Financing (NPF) gross sebesar 4,96 persen per 30 September 2021 atau dari sebelumnya 6,51 persen pada periode yang sama tahun lalu.
BTN Syariah juga tercatat menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp27,92 triliun pada akhir bulan lalu, naik 23,24 persen yoy dari Rp22,65 triliun. Dengan capaian ini, aset UUS BTN tumbuh 11,62 persen yoy menjadi Rp36,51 triliun per 30 September 2021.
Sementara itu, dari bisnis konvensional, Bank BTN turut mencatatkan kinerja positif sepanjang periode Januari hingga September 2021 baik dari sisi penyaluran kredit, perolehan DPK maupun laba bersih.
Baca Juga
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan sepanjang periode Januari hingga September 2021, perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 35,32 persen yoy menjadi Rp1,52 triliun. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta efisiensi biaya dana atau Cost of Fund (CoF).
“Kami optimistis kinerja yang positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2021 dengan berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan Bank BTN,” ujar Haru.
BTN tercatat menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03 persen YoY dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp254,91 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 11,74 persen YoY menjadi Rp129,98 triliun. Kenaikan ini membuat perseroan mendominasi pangsa KPR Subsidi sebesar 86 persen.