Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Premi & Laba Asuransi Maximus Graha (ASMI) pada Oktober Telah Lampaui Target 2021

Sampai dengan Oktober 2021, emiten berkode saham ASMI tersebut berhasil membukukan premi bruto senilai Rp709 miliar atau naik 140 persen yoy.
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk. (ASMI) menyatakan perolehan premi bruto dan laba bersih perseroan sampai dengan Oktober 2021 telah melampaui target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini.

Sampai dengan Oktober 2021, emiten berkode saham ASMI tersebut berhasil membukukan premi bruto senilai Rp709 miliar atau naik 140 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp296 miliar.

Klaim bruto perseroan sampai dengan Oktober 2021 tercatat turun 25 persen, yakni dari Rp266 miliar sepanjang Januari-Oktober 2020 menjadi Rp199 miliar sepanjang Januari-Oktober 2021.

Kinerja tersebut membuat perseroan mampu mengantongi laba bersih senilai Rp47 miliar sampai dengan Oktober 2021. Capaian laba ini naik 160 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp78 miliar.

"Dengan mengucap syukur, kami sudah melebihi pencapaian dari target [premi dan laba] yang kami canangkan 2021 ini," ujar Direktur Utama ASMI Jemmy Atmadja dalam acara Public Expose, Kamis (11/11/2021).

Dengan telah tercapainya target tahun ini, kata Jemmy, perseroan akan memanfaatkan sisa akhir waktu pada 2021 untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan ke nasabah dan rekanan bisnis. Hal ini dilakukan agar kepercayaan nasabah dan rekanan bisnis kepada perseroan semakin meningkat.

Adapun, pertumbuhan kinerja perseroan utamanya ditopang dari lini bisnis asuransi properti yang memang mendominasi kontribusi perolehan premi perseroan tiap tahunnya.

"Diikuti lini bisnis kendaraan bermotor. Ini didorong dari rekanan bisnis, khususnya multifinance, bank, agensi, dan direct bisnis perseroan kami," kata Jemmy.

Sementara itu, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan ASMI, Norvin Osel menyampaikan kesehatan keuangan perseroan juga relatif stabil. Sampai dengan September 2021, rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) perseroan tercatat mencapai 208,24 persen.

Selain itu, rasio kecukupan investasi juga terjaga di angka 154 persen. Norvin menuturkan, angka ini menunjukkan kemampuan perseroan dalam membayar klaim yang mungkin terjadi sudah lebih dari cukup.

"Dari sisi likuiditas rasio di antara 230 persen. Artinya, tidak ada masalah perseroan memenuhi kewajiban-kewajibannya. Kesehatan keuangan dan kinerja keuangan menuju ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelumnya," tutur Norvin.

Adapun, aset perseroan sampai dengan Oktober 2021 tercatat mencapai Rp1,45 triliun atau naik 46 persen dibandingkan posisi pada Desember 2020. Sementara itu, liabilitas perseroan juga naik 75 persen dari posisi Desember 2020 menjadi Rp959 miliar sampai dengan Oktober 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper