Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mencatat pertumbuhan premi per Oktober 2021 dengan tujuh sektor bisnis yang mendorong pertumbuhan tersebut.
Ketujuh bisnis itu yakni asuransi properti, asuransi marine hull, asuransi bonding yang masuk dalam asuransi keuangan, asuransi aviasi, asuransi kesehatan, asuransi kargo, dan asuransi engineering yang termasuk bagian asuransi rekayasa.
“Pertumbuhan cukup signifikan, terutama untuk asuransi marine hull yang mencapai 85 persen,” ujar Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Cahyo Adi, Kamis (18/11/2021).
Sementara itu, berdasarkan data tahun kalender (year to date/ytd) Oktober 2021, disebutkan asuransi marine hull mencapai Rp 375 miliar dari Rp202 miliar pada bulan Oktober 2020 atau meningkat 85 persen.
Dengan jangka waktu yang sama, pertumbuhan juga terjadi pada asuransi properti Rp1,163 triliun dari sebelumnya Rp908 miliar atau meningkat 28 persen, asuransi bonding Rp350 miliar dari Rp248 miliar atau meningkat 41 persen, asuransi aviasi Rp265 miliar dari Rp179 miliar atau tumbuh 48 persen.
Selanjutnya ialah asuransi kesehatan Rp297 miliar dari Rp293 miliar atau meningkat 1 persen, asuransi kargo senilai Rp47 miliar dari Rp45 miliar atau tumbuh 5 persen, dan asuransi engineering Rp173 miliar dari Rp115 miliar pada Oktober 2020.
Baca Juga
“Saat ini, produk-produk kita kebanyakan di sektor korporasi dengan estimasi 60 hingga 70 persen dan sisanya retail,” ungkap dia.
Ke depan, Jasindo disebut akan mengandalkan sektor bisnis salah satunya ialah marine hull dengan mempertimbangkan pertumbuhan siginfikan terhadap sektor tersebut.
Cahyo menuturkan hal ini akan ditopang oleh kondisi perekonomian yang semakin membaik.
“Tentunya dengan pandemi lebih baik, kondisi bisnis akan lebih baik seperti sektor-sektor infrastruktur dan perdagangan yang berhubungan dengan pengangkutan barang-barang, otomatis masuk ke marine hull dan kargo,” kata Cahyo.