Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BI Siap Borong Rp224 Triliun SBN Tahun Depan

Sepanjang 2021, BI telah melakukan pembelian SBN Rp143,3 triliun berdasarkan SKB I dan Rp215 triliun untuk penanganan di bidang kesehatan dan kemanusiaan berdasarkan SKB III.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 24 November 2021  |  18:45 WIB
BI Siap Borong Rp224 Triliun SBN Tahun Depan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konfrensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3 - 3030). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan komitmennya untuk berpartisipasi dalam pendanaan APBN 2022.

“BI berkomitmen berpartisipasi dalam pendanaan APBN dalam jumlah yang besar,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Rabu (24/11/2021).

Perry mengatakan, pada 2020 BI telah berkontribusi dalam pendanaan APBN melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp473,4 triliun berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) I dan II.

Sepanjang 2021, BI mencatat telah melakukan pembelian SBN sebesar Rp143,3 triliun berdasarkan SKB I dan Rp215 triliun untuk penanganan di bidang kesehatan dan kemanusiaan berdasarkan SKB III.

Sementara, pada 2022, BI akan kembali melakukan pembelian SBN sebesar Rp224 triliun berdasarkan SKB III. “Dengan pendanaan BI, pemerintah dapat memfokuskan APBN untuk pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Adapun, pada 2022, Perry mengatakan kebijakan moneter bank sentral akan diarahkan untuk menjaga stabilitas, seiring dengan risiko meningkatnya tekanan instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi kebijakan moneter the Fed dan sejumlah negara maju.

Normalisasi kebijakan moneter akan dilakukan secara sangat hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi nasional.

Kebijakan makroprudensial pun akan diarahkan tetap longgar, bahkan diperluas untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas dan UMKM guna percepatan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia apbn sbn pemulihan ekonomi
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top