Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mendapatkan penghargaan The Most Efficient Bank Kategori KBMI 4 dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021.
Penyelenggaraan BIFA 2021 merupakan merupakan metamorphosis dari acara tahunan Bisnis Banking Award (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank yang paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, dan Bisnis Indonesia Insurance Award (BIIA) untuk asuransi.
Dengan demikian, BIFA adalah integrasi dan perluasan cakupan penghargaannya sehingga mencakup bank, asuransi dan multifinance.
"Ini adalah kehormatan bagi kami dan tentunya tidak lepas dari kerja keras manajemen dan seluruh pegawai BCA. Untuk itu kami ucapakan terima kasih ke teman-teman di BCA. Penghargaan ini akan menjadi motivasi kami untuk terus memberikan kinerja terbaik," ujar Wakil Direktur Utama BCA, Soewignyo Budiman.
Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2021 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif, di mana para nominasi penerima award sektor perbankan, asuransi, dan multifinance yang lolos dari setiap kategori dari tahapan ini akan diajukan ke tahap kualitatif.
Seleksi kualitatif bertujuan untuk menentukan para penerima award berdasarkan pertimbangan para dewan juri.
Penilaian untuk sektor perbankan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu The Best Performance Bank yang terdiri dari 4 award meliputi Bank KBMI 4, Bank KBMI 3, Bank KBMI 2 dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan kriteria The Most Efficient Bank yang juga terdiri dari 4 award meliputi Bank KBMI 4, Bank KBMI 3, Bank KBMI 2 dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sebelum mengukur kinerja keuangan, seluruh perusahaan perbankan harus memenuhi kriteria screening awal guna mendapatkan bank yang berkinerja baik.
Pada kuartal III/2021, BCA berhasil menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang solid, dengan mencatatkan rasio net interest margin (NIM) di level 5,2 persen.
Laba bersih BCA naik sebesar 15,8 persen dari Rp 20,03 triliun menjadi Rp 23,19 triliun hingga akhir September 2021. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih dari Rp40,80 triliun menjadi Rp 42,15 triliun.
Emiten bank dengan sandi BBCA ini juga menurunkan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), yang pada akhir September 2020 mencapai sebesar 66,57 persen, kini menjadi 54,29 persen pada kuartal III/2021.