Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan tiga kerangka kerja dalam menyambut era digitalisasi di industri perbankan nasional.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo, menuturkan transformasi digital adalah kunci penting dalam menjawab kebutuhan pasar dan nasabah. Untuk itu, dalam prosesnya, perseroan mengacu pada tiga framework utama.
Pertama, digitalisasi proses bisnis atau digitizing core. Hal ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan berfokus pada efisiensi, seiring dengan lahirnya aplikasi super Apps BRImo, BRISpot dan BRILink.
Kedua adalah digital ekosistem. Indra mengatakan BRI menyiapkan platform-platform digital untuk mendorong perseroan masuk ke dalam bisnis ekosistem value chain, sehingga diharapkan mampu menjadi sumber pertumbuhan baru dari sisi CASA, FBI, dan nasabah baru.
Ketiga, new digital propositions. Dalam hal ini, BRI melakukan inovasi teknologi finansial dengan pendekatan digital penuh dan bisnis model baru, dengan tujuan memberikan layanan kepada nasabah lebih cepat, baik, dan efisien.
“Transformasi digital ini kami kembangkan untuk memberikan layanan perbankan hingga ke berbagai wilayah secara Go Smaller, Go Shorter dan Go Faster, sejalan dengan visi utama perseroan untuk menjadi The Most Valuable Banking group in Southeast Asia dan Champion of Financial Inclusion” kata Indra dalam siaran pers, Senin (20/12/2021).
Baca Juga
Transformasi digital BRI juga ditopang oleh BRIBRAIN, platform digital berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning yang berfungsi sebagai enabler pekerja BRI dalam memberikan rekomendasi produk atau dalam memitigasi risiko.
Solusi yang diusung oleh BRIBRAIN dipercaya dapat meningkatkan customer engagement dengan memberikan layanan keuangan yang lebih personal kepada nasabah, lebih berkualitas, efisien, serta minim risiko.