Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menunjuk anak perusahaan, PT BNI Sekuritas (BNIS) untuk bertindak sebagai lead advisor dalam aksi korporasinya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/12/2021), nilai atas transaksi afiliasi bernilai sebesar Rp53 miliar, di mana pihak yang melakukan transaksi adalah BNI dan BNIS pada 16 Desember 2021.
“Perseroan dan BNIS memiliki hubungan afiliasi karena perseroan memiliki saham langsung atas BNIS sebesar 75 persen,” kata Corporate Secretary Mucharom dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (21/12/2021).
Mucharom menjelaskan, transaksi afiliasi ini sejalan dengan program transformasi yang tengah dilakukan oleh perseroan, guna menunjang program tersebut maka salah satu strategi yang akan dilakukan adalah melalui pelaksanaan aksi korporasi.
“Sehubungan dengan rencana aksi korporasi tersebut, maka perlu adanya jasa konsultan yang akan membantu perseroan untuk melakukan penjajakan dan hal-hal lainnya yang mendukung proses pelaksanaan aksi korporasi,”
Dalam hal ini, Mucharom menambahkan bahwa BNI akan menunjuk BNI Sekuritas sebagai anak usaha perseroan yang memiliki jasa untuk melakukan advisory di bidang Merger & Acquisition (M&A).
Baca Juga
“Melalui transaksi ini, perseroan akan mendapatkan antara lain pendampingan selama pelaksanaan aksi korporasi, studi kelayakan atas aksi korporasi, blueprint dan rencana bisnis, hasil uji tuntas dari sisi keuangan, perpajakan dan hukum, hasil penilaian saham, strategi branding dan komunikasi, dan dokumen-dokumen legal sehubungan dengan aksi korporasi,” jelasnya.
Selain itu, dengan mempertimbangkan kepemilikan saham BBNI pada BNIS adalah sebesar 75 persen, di mana BNI memiliki kendali terhadap BNIS. Maka, transaksi ini termasuk dalam transaksi afiliasi dan tidak termasuk dalam transaksi yang dikecualikan.
Adapun, sebelumnya santer dikabarkan BBNI bakal mengakusisi bank kecil untuk ditransformasikan menjadi bank digital.
Direktur IT & Operasi BNI, Y.B. Hariantono mengatakan bahwa perseroan telah berada di posisi cukup serius dalam menyiapkan bank digital. Segmen yang bakal disasar oleh BNI juga sudah ditentukan, meski saat ini belum diungkapkan.
Hariantono menuturkan bahwa dalam proses pembentukan bank digital, BNI telah menyiapkan kombinasi stakeholder yang mempunyai kekuatan tersendiri untuk menjalankan perusahaan tersebut nantinya. Namun, nama-nama itu masih disimpan rapat oleh perseroan.
“Secara umum bisa saya sampaikan bahwa seperti itu kondisinya saat ini, dan tentunya saya tidak bisa sebut nama atau apa pun,” kata Hariantono dalam webinar yang diselenggarakan Bisnis Indonesia dan Mambu, Kamis (28/10/2021).
Saat dihubungi Bisnis mengenai hal ini pada Selasa (19/10/2021), Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan bahwa proses akuisisi bank sudah ada kesepakatan awal dan sedang difinalisasi.
Namun, Royke tidak membantah maupun membenarkan nama Bank Mayora yang akan diakuisisi. "Sorry, aku enggak bisa sebut namanya," kata Royke.