Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Sebut Transaksi LCS Naik Signifikan, Capai Rp24,19 Triliun per Oktober 2021

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sejak 2018, yang mana pada periode tersebut transasksi LCS tercatat mencapai US$348 juta.
Ilustrasi mata uang China, yuan/Bloomberg
Ilustrasi mata uang China, yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) terus mengalami pertumbuhan yang positif.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Donny Hutabarat menyampaikan bahwa secara total, transaksi LCS hingga Oktober 2021 tercatat telah mencapai US$1,68 miliar atau sekitar Rp24,19 triliun.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sejak 2018, yang mana pada periode tersebut transasksi LCS tercatat mencapai US$348 juta.

Kemudian pada 2019 dan 2020, transaksi LCS terus meningkat dengan masing-masingnya mencapai US$760 juta dan US$800juta.

“Sekarang di 2021, hingga Oktober 2021 sudah mencapai US$1,68 miliar, jadi ada peningkatan yang signifikan dari transaksi LCS sejak diimplementasikan,” katanya dalam webinar, Kamis (23/12/2021).

Dia merincikan, transaksi LCS dengan Ringgit Malaysia meningkat dari US$22,5 juta per bulan pada 2018 menjadi US$49,6 juta perbulan pada 2019. Pada 2020, transaksi tersebut meningkat menjadi sebesar US$50,3 juta per bulan.

Sejalan dengan itu, transaksi LCS dengan Baht Thailand juga mencatatkan peningkatan dari US$9,2 juta pada 2018 menjadi US$13,7 juta per bulan pada 2019.

Pada 2020, transaksi LCS dengan Baht Thailand mengalami penurunan tipis menjadi US$12,1 juta diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19.

Sementara, transaksi LCS dengan Yen Jepang pada 2020 hanya tercatat US$9,8 juta karena kerja sama itu baru dimulai pada Agustus 2020.

Adapun pada tahun ini, transaksi LCS dengan ketiga negara tersebut masih menunjukkan tren yang positif. Tercatat, transaksi LCS dengan Ringgit Malaysia mencapai US$45,3 juta secara rata-rata per bulan, demikian juga dengan Baht Thailand yang mencapai US$17 juta per bulan, Yen Jepang US$102,3 juta per bulan, dan Yuan China sebesar US$15,1 juta per bulan.

“Yuan China mengikuti dengan sangat cepat hingga saat ini sejak diimplementasikan pada September 2021. Saat ini transaksi LCS dengan Yuan China sudah US$15 juta per bulan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper