Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan hingga saat ini terdapat 62 Bank Wakaf Mikro (BWM) yang tersebar di 20 provinsi di seluruh Indonesia.
“Kehadiran BWM telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 50.000 nasabah, dengan akumulasi penyaluran pembiayaan sampai dengan posisi 22 Desember 2021 mencapai Rp74,8 miliar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperluas akses keuangan masyarakat, OJK bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan BWM Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien di Metro Lampung, binaan PT Bank Permata Tbk.
Wimboh menuturkan peresmian BWM kedua di Provinsi Lampung itu bertujuan mendukung kebijakan pemerintah untuk memperluas akses keuangan masyarakat, terutama mendorong pengembangan sektor usaha mikro guna meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar pesantren.
Ma’ruf Amin dalam sambutannya menekankan kembali bahwa sesuai undang-undang, pesantren memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah dan pusat pemberdayaan masyarakat.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini bersama OJK akan memiliki manfaat besar dalam pengembangan pesantren pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya harap Bank Wakaf Mikro ini dikelola dengan baik dan dengan penuh amanat.” kata Wapres.
Baca Juga
Di sisi lain, dengan peresmian BWM tersebut, PermataBank telah menyalurkan dana Rp16 miliar untuk modal pendirian, modal kerja dan operasional untuk 2 Unit BWM, di pondok pesantren Sabilil Muttaqien Tanggamus Lampung dan pondok pesantren Cipasung Tasikmalaya.
Herwin Bustaman, Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank, menjelaskan peresmian BWM di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Tanggamus, Lampung, merupakan komitmen perseroan dalam menghadirkan produk dan jasa perbankan.
“Program BWM untuk membangun ekosistem inklusi keuangan syariah sejalan dengan misi kami untuk membuat perubahan bagi komunitas sekitar BWM dalam meningkatkan literasi keuangan terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses perbankan formal,” ujarnya.