Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) selama tiga hari beruntun berada di zona merah kini kembali menguat pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (23/12/2021).
Berdasarkan data RTI, saham BMAS menguat 6,39 persen ke level Rp2.330 per saham. Untuk sementara, volume saham yang diperdagangkan mencapai 1,37 juta saham dengan turnover senilai Rp3,14 miliar.
Sepanjang perdagangan, saham Bank Maspion berada di rentang Rp2.050-Rp2.510 dan dibuka ke level Rp2.190 per saham. Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) saham BMAS menjadi Rp10,35 triliun.
Selama tiga hari berturut-turut, saham Bank Maspion terpantau berada di zona merah. Pada perdagangan Senin (20/12/2021) hingga Rabu (22/12/2021), saham BMAS masing-masing terkoreksi sebesar 6,67 persen, 6,75 persen, dan 6,81 persen.
Penurunan juga terjadi dalam kurun sepekan terakhir dengan koreksi 8,27 persen. Kendati demikian, tiga bulan terakhir, saham BMAS tumbuh 86,40 persen dan melesat 441,86 sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan peningkatan harga saham Bank Maspion yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Hal itu tertuang dalam pengumuman bernomor Peng-UMA-00223/BEI.WAS/12-2021, Jumat (17/12/2021).
“Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham BMAS tersebut, perlu disampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis keterangan BEI.
Terkait dengan hal tersebut, manajemen Bank Maspion Indonesia menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lain yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan.
Saham BMAS terpantau sempat melonjak sebesar 24,84 persen pada Senin (13/12/2021), lalu hari berikutnya naik 4,71 persen dan berturut-turut menguat 15,00 persen, 10,43 persen, dan 6,30 persen, berakhir pada level 2.700 di perdagangan Jumat (17/12/2021).