Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mencatatkan pertumbuhan signifikan jelang akhir periode 2021.
CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan N. Tambunan mengungkap bahwa capaian penyaluran pinjaman platform sejak awal tahun hingga pertengahan Desember 2021 telah mencapai Rp1,9 triliun, tumbuh lebih dari 90 persen ketimbang full year 2020.
Ivan mengungkap kinerja ini terbilang menggembirakan, karena di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang masih dibayangi oleh mewabahnya pandemi Covid-19, Akseleran masih dipercaya para pendana (lender) untuk membantu menyalurkan asetnya kepada peminjam (borrower) yang ditawarkan Akseleran.
"Keberhasilan kami tentu didukung oleh lebih dari 175.000 lender ritel yang tersebar merata dari Aceh sampai Papua, serta 12 lender institusi yang didominasi dari lembaga jasa keuangan, baik perbankan maupun non-bank," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/12/2021).
Menurut Ivan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang telah menembus Rp200 miliar per bulan ini bisa dicapai karena lender mempercayai Akseleran sebagai platform yang bisa menjaga tingkat kredit macet. Tepatnya bertahan di angka 0,07 persen dari total kumulatif penyaluran pinjaman usaha Akseleran sepanjang berdiri.
"Selain karena kami terus konsisten menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko melalui penilaian kredit yang prudent dengan fokus kepada cashflow calon borrower, seluruh pinjaman di Akseleran sudah diproteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen pokok pinjaman tertunggak," tambahnya.
Baca Juga
Sekalipun semester II/2021 belum berakhir, Akseleran tercatat mampu tumbuh hingga 70 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama secara penuh pada 2020.
Dengan demikian, lanjutnya, Akseleran mampu menjaga performanya tetap di zona hijau sekalipun masih di bawah tekanan pandemi Covid-19 di negeri ini.
"Hingga saat ini, secara kumulatif Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp3,7 triliun kepada 2.700 lebih borrower yang berasal dari para pelaku UMKM di Indonesia. Adapun, sejumlah sektor usaha yang paling banyak memperoleh pendanaan melalui Akseleran berasal dari sektor engineering/construction, coal & related energy, equipment, oil & gas, dan business & consumer services," ungkapnya.
Menurut Ivan, salah satu kunci pertumbuhan Akseleran juga didorong oleh realisasi komitmen mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di seluruh Indonesia melalui akses pendanaan seluas mungkin.
Terlihat dari cakupan wilayah penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, melainkan juga sudah merambah di luar Pulau Jawa, antara lain, di Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.
"Tahun 2022, kami akan terus membuka peluang-peluang baru untuk bekerjasama dengan perusahaan atau LJK lainnya melalui skema loan channeling dan mempertahankan tingkat NPL di bawah 1 persen. Secara target di tahun depan, Akseleran berharap dapat menyalurkan total pinjaman usaha hingga Rp4 triliun atau dua kali lipat dari yang kami targetkan di tahun ini," tutupnya.