Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) memiliki jajaran direktur baru untuk menyambut era pemulihan kinerja periode 2022.
Hal ini sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (13/1/2021), di mana pemegang saham menerima pengunduran diri Direktur Keuangan WOMF sebelumnya, Zacharia Susantadiredja.
Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance menambahkan pemegang saham pun menyetujui perubahan susunan pengurus WOMF menggantikan Zacharia dengan Cincin Lisa Hadi.
WOM Finance mengucapkan terima kasih kepada Zacharia Susantadiredja atas dedikasi dan kontribusinya dalam menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di WOM Finance.
"Kami berharap akan meningkatkan kinerja WOM Finance dan terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih baik dan prima bagi seluruh konsumen. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (16/1/2021).
Susunan Direksi WOMF terkini pun diwarnai Djaja Suryanto Sutandar, didampingi para direktur, yaitu Njauw Vido Onadi, Anthony Yuarez Panggabean, Wibowo, dan Cincin Lisa Hadi.
Cincin Lisa Hadi akan diangkat menggantikan Zacharia untuk secara efektif menjabat setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai informasi, anak usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) ini merealisasikan pembiayaan baru di kisaran Rp4 triliun sepanjang tahun 2021, naik 67 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan capaian era awal pandemi alias periode 2020 di Rp2,39 triliun.
Erik Tanudjaja, Financial Planning and Investor Relation Head WOMF mengungkap pada tahun ini akan mulai mengejar capaian seperti periode normal sebelum pandemi, dengan proyeksi menembus Rp5,5 triliun.
Target yang tercatat naik lebih dari 30 persen (yoy) ini terbilang hampir menyamai kinerja pembiayaan baru WOMF di 2019 yang mencapai Rp5,79 triliun.
"Tahun ini kami akan mencoba memenuhi target tersebut lewat memperbesar cakupan produk pembiayaan beragunan kendaraan buat mendukung UKM. Selain itu juga memperbesar produk baru kami, yaitu pembiayaan logam mulia bernama MasKu. Separuh dari target tersebut akan sumber pendanaan dari penerbitan obligasi," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.