Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Cemerlang, Laba Bank Jateng 2021 Naik 14,71 YoY

Bank Jateng tercatat mampu meningkatkan pengelolaan operasional dengan semakin efisien, yang tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 76,42 persen.
Bank Jateng. /Istimewa
Bank Jateng. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2021, dengan perolehan laba usaha tumbuh 14,71 persen menjadi Rp1,77 triliun.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Jateng membukukan pertumbuhan 2,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp52,53 triliun. Adapun dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK naik 10,80 persen yoy menjadi Rp65,35 triliun.

Dengan demikian, total aset Bank Jateng juga mengalami peningkatan sebesar 9,76 persen menjadi Rp80,17 triliun.

“Bank Jateng tetap mampu menunjukkan pertumbuhan, kendati masih mengalami dampak pandemi virus Covid-19,” kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam laman resmi perseroan, dikutip Senin (17/1/2022).

Dalam Paparan Kinerja Tahunan 2021 di Kantor Utama Bank Jateng, Senin (10/1/2022), Supriyatno menyatakan bahwa saat ini perseroan dalam kondisi yang baik, sehat, dan terus bertumbuh.

Tercatat pada akhir Desember 2021, rasio keuangan Bank Jateng menunjukkan kinerja yang semakin solid. Di mana, rasio dana murah (current account saving account/CASA) terhadap DPK meningkat dari 53,59 persen pada Desember 2020 menjadi 56,93 persen.

Selain itu, bank juga mampu meningkatkan pengelolaan operasional dengan semakin efisien, yang tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 76,42 persen.

Sementara, rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau LDR (loan to deposit ratio) meningkat dari 71,53 persen pada akhir Desember 2020 menjadi 80,38 persen. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya fungsi intermediasi oleh Bank Jateng untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui penyaluran kredit.

Adapun, rasio kredit bermasalah atau NPL (non performing loan) berhasil ditekan dari 3,52 persen pada Desember 2020 menjadi 3,17 persen dan masih di bawah batasan sesuai ketentuan otoritas maksimal 5 persen.
 
“Berkat kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, termasuk pengawasan oleh OJK, Bank Jateng sejak tahun 2018 mampu mempertahankan predikat sebagai Bank Sehat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper