Bisnis.com, JAKARTA – Managing Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Timothy Utama mengatakan ekonomi digital di Indonesia bisa tumbuh lebih dari dua kali lipat pada 2025 dengan mayoritas pengguna mengakses via mobile.
“Digital economy di Indonesia is very attractive, everybody wants to enter Indonesian market yang melihat adanya peluang untuk market yang memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat, opportunity yang luar biasa dan itu terjadi Indonesia," kata Timothy dalam diskusi Bankers Dialogue Ikatan Bankir Indonesia secara virtual, Rabu (26/1/2022).
Pasalnya, 96 persen pengguna internet atau sebanyak 195 juta orang mengakses melalui mobile. Selain itu, 66 persen pengguna mobile internet atau sebanyak 130 juta orang aktif melakukan pembayaran via mobile.
Menurut Timothy, adopsi bank digital juga terus mengalami peningkatan. Di mana, diproyeksikan 4 dari 10 orang dewasa di Indonesia akan memiliki rekening bank digital pada 2026.
Jika mengacu pada analisa BCG, analisa tersebut menunjukkan bahwa terdapat 13 bank digital yang sudah profit dari 249 bank digital di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan, tantangan yang dimiliki dari digital banking adalah profitability dan ekosistem yang substansial.
“Bank Mandiri sebenarnya sudah menjalankan Digital Banking Roadmap. Kami bertransformasi untuk menjadi pemain utama di perbankan digital,” terangnya.
Timothy mengungkapkan, sebagai hasil transformasi Mandiri Digital, shifting transaksi nasabah ke channel digital mengalami pertumbuhan yang signifikan di kuartal IV/2021. Di mana, jumlah transaksi di Livin’ by Mandiri saat ini sudah 2,5 kali lipat dari transaksi di ATM.
“Sebanyak 99 persen transaksi telah shifting ke channel digital. Sementara itu, transaksi yang masih terjadi di cabang berupa transaksi yang lebih kompleks, yakni 1,40 persen,” jelasnya.